METROPOLITAN – Megamendung, Buntut ketidakpuasan sebagian masyarakat Desa Cipayunggirang terhadap kinerja panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) berujung pengontrogan sejumlah massa, kemarin. Aksi tersebut berlangsung aman. Puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor, aparat kepolisian dan Koramil Cisarua berjaga-jaga sampai kegiatan itu bubar. Seorang Bakal Calon (Balon) Kades, Dadang Wuspita, menegaskan, kinerja panitia Pilkades Cipayunggirang layak disoal lantaran diduga kuat tidak profesional. Sebut saja, bakal calon atas nama Jumari adalah guru berstatus Aparat Sipil Negara (ASN). Secara aturan, ia harus mengajukan pensiun terlebih dulu. Tapi kenyataannya, surat pengajuan pensiun itu layak dipertanyakan karena tidak ada tanda tangan dan cap Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor. ”Saya curiga surat itu diajukan atau tidak ke Dinas Pendidikan, masa ada surat pengantar tidak ada cap dan tanda tangan pejabat berwenang,” tegasnya. Menanggapi hal tersebut, Camat Megamendung, Hadijana, mengatakan, panitia sudah menempuh semua tahapan. Mulai dari penjaringan, penyaringan dan penetapan calon kepala desa (kades) Cipayunggirang. “Kalau dianggap ada masalah, silakan ajukan ke pengadilan nanti pengadilan yang akan memutuskan. Pilkades Cipayunggirang akan dilaksanakan sesuai jadwal. Jika ada keganjilan, silakan diajukan ke pengadilan,” terangnya. Sementara itu, Kapolsek Megamendung, AKP Asep Drajat, mengimbau warga sekitar menjaga kondusivitas keamanan di saat pra dan pasca pilkades dilaksanakan. Pihaknya bahkan tak segan-segan menindak siapa pun yang melanggar aturan hukum dan undang-undang yang berlaku. (ash/b/suf/py)