METROPOLITAN - Cisarua, Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di SDN Cisarua 01 layak disoal. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor seharusnya terjun langsung mengawasi pekerjaan tersebut. Menanggapi hal itu, disdik tak akan menolelir penyedia jasa konstruksi dan konsultan yang kerjanya lamban. Dari sekian rekanan pemenang lelang tahun ini, yang sudah masuk pengawasan adalah CV Buluh Nipes Simalem dan CV Samudra Hayati selaku konsultan pengawas pembangunan tiga unit RKB SDN Cisarua 01 Kecamatan Cisarua. Disdik bahkan segera melayangkan surat teguran tertulis dan pemanggilan pada kedua rekanan tersebut. ”Kami tidak akan tolerir adanya kelalaian kerja dari rekanan penyedia jasa. Apalagi sudah jelas tertuang dalam kontak kerja,” kata Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Tb Luthfie Syam. Ia juga akan lebih memberikan tekanan terhadap Bidang Pembinaan SD, khususnya yang membidangi sarana dan prasarana untuk lebih giat memantau proyek infrastruktur sekolah. Termasuk ‘menjewer’ kontraktor maupun konsultan pengawas yang kinerjanya tidak profesional. ”Konsultan pengawas harus bekerja profesional. Mereka kan dibayar pakai uang rakyat. Selama ini kami tidak pernah mendengar mereka aktif melaporkan kegiatannya, lebih kerap terdengar menutupi kesalahan kontraktor,” bebernya. Sebab, sambung dia, banyak ditemukan pekerjaan di bawah progres. Salah satunya pembangunan tiga unit ruang kelas baru SDN Cisarua 01 Kecamatan Cisarua. ”Soal ini, coba saya nanti rapat sama disdik ya,” kata Wawan. ”Segera yang terkait (turun, red) ke lapangan dan cek sebabnya, termasuk konsultan pengawas,” ujarnya. Senada dikatakan kolega Wawan di parlemen, Hendra Budiman.Menurut caleg NasDem itu, pelaksana rekanan konstruksi harus memiliki kualitas dan profesional dalam pengerjaan proyek. “Jangan sampai adanya kelalaian pengawasan dan ketidakprofesionalan rekanan kemudian menjadi penyebab kerugian program pemerintah, apalagi ini pada sektor pendidikan,” geramnya.(asha/b/suf/py)