METROPOLITAN - CIAWI – Sistem Informasi Desa (SID) sangat penting sebagai dasar data daerah tersebut berkembang atau malah sebaliknya. Hasil pendataan biasanya akan merujuk pada sebuah perubahan tentang suatu wilayah. Berdasarkan pentingnya kebutuhan informasi yang berbasis data akurat, Pemerintah Desa (Pemdes) Banjarwaru mengadakan pelatihan bagi 35 warga untuk bisa mendata segala macam informasi yang dibutuhkan. Pelatihan tersebut digelar di aula Kantor Desa Banjarwaru, kemarin. Kegiatan tersebut menelan anggaran sekitar Rp52 juta yang diambil dari dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah (BPHRD). Keseluruhan dana digunakan untuk biaya pelatihan dan pendataan yang melibatkan masyarakat Banjarwaru. Hadir selaku narasumber, Aip dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMPD) Kabupaten Bogor. ”Pendataan sangat penting, karena untuk menunjang sistem informasi desa tersebut,” ungkapnya. Sementara itu, Kades Banjarwaru, Heni Nuraini, menjelaskan, masyarakat yang terlibat dalam SID adalah bagi mereka yang mau dan mampu. ”Pendataan ke depan harus betul-betul akurat, karena untuk laporan dan pembangunan, karena masyarakat butuh transparansi dan berdasarkan data yang akuntabel,” paparnya. Senada, Sekretaris Desa Banjarwaru, Oman, mengatakan, data yang terhimpun akan masuk pusat informasi desa dan masuk server desa. Sehingga siapa pun bisa mengakses informasi tersebut. ”Nantinya siapa saja bisa mengakses hasil pendataan ini,” pungkasnya. (ash/b/suf/py)