METROPOLITAN - CARINGIN - Warga Kampung Tengek, Desa Cimandehilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, merasa kecewa meskipun sudah dibangunkan Tembok Penahan Tebing (TPT). Bukan tanpa sebab, rupanya sepanjang bangunan itu tidak memakai besi coran. Hal ini membuat warga khawatir akan ambrolnya TPT tersebut. Ketua RT 02/01, Hasan, mengatakan, awalnya sebelum ada bangunan warga pernah meminta ke pihak desa jika ada bantuan dari pemerintah untuk bangunan TPT sepanjang jalan di kampung ini agar bangunan tersebut memakai besi coran penyangga. Namun sayangnya, sepanjang tembok bangunan sekarang tidak menggunakan besi coran. ”Apakah bangunan itu tidak menggunakan besi penyangga sesuai RAB. Bangunan dalam pengerjaan mungkin sudah 90 persen dikerjakan konsultan pengawas PT Nasuma putra dan penyedia jasa CV Jaya Patih. Pengerjaan pemasangan TPT ketinggiannya bervariatif dari mulai 1 setengah meter hingga ketinggian 2 meter dengan panjang 15 meter, ditambah tembok irigasi 10 meter,” ujarnya. Menurut dia, pengerjaan TPT yang bernilai hampir setengah miliar itu tanpa menggunakan besi. Padahal di atas bangunan itu terdapat rumah milik warga. Jika terus-menerus dihantam hujan, bangunan TPT akan ambrol dan kemungkinan rumah terbawa longsor. ”Saya miris Pak takut ambrol kena rumah warga. Warga juga sudah berusaha memberitahukan kepada pelaksana agar menggunakan besi coran biar lebih kokoh. Tapi, masukan dari warga tidak digubris,” imbuhnya. Hal senada dikatakan Ketua RW 01 Kampung Tengek, Neneng. Mulai dari pelaksanaan pembangunan, pemborong tak ada pemberitahuan terlebih dulu. ”Mungkin pemberitahuannya langsung ke desa,” terangnya. Kendati begitu, ia mengakui jika pembangunan TPT tersebut tidak sesuai keinginan warga karena dikhawatirkan ambrol dan menelan korban jiwa. “Jika pemasangan tembok itu ditambah besi, mungkin akan lebih kokoh lagi,” pungkasnya. (nto/b/suf/py)