METROPOLITAN - Cisarua Di tengah geliatnya pariwisata puncak, sepertinya sudah menjadi risiko jika imej negatif ikut melekat. Tak jarang tudingan menyakitkan diarahkan pada tempat wisata berhawa sejuk itu. Puncak disebut - sebut sebagai ajang ’esek - esek’. Padahal pada kenyataannya masih banyak wahana wisata atau hotel yang diperuntukan bagi keluarga. Saat ini sudah bermunculan hotel - hotel syariah di Puncak. Tentunya tamu yang datang bukan pasangan mesum yang ingin merengkuh kenikmatan sesaat. Melainkan tamu yang membawa keluarga atau pasangan yang sah. Kendati demikian, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRl) Kabupaten Bogor,Budi Sulistyo mengaku belum sepenuhnya memastikan tentang ‘Hotel Syariah’ itu. Karena bukan hanya tamu tapi termasuk manajemennya juga harus syariah, termasuk pembagian keuangannya. ”Takutnya nanti salah, gembar - gembornya syariah tapi bukan, jadi memang harus dipastikan dulu,” ungkapnya. Senada, Praktisi Pariwisata Puncak Dedi Maulana menambahkan, yang dimaksud dengan ‘Hotel Syariah’ bukan hanya tamu saja, tapi tentang pengelolaan manajemennya juga harus berdasarkan syariah. ”Jadi memang harus dipastikan dulu tentang tamu dan pengelolaannya, bukan hanya asal menyebut saja,” tutup dia. (ash/b/suf)