METROPOLITAN - Cisarua Berkurangnya area hutan di kawasan Puncak berimbas pada kondisi udara. Termasuk beralihfungsinya lereng gunung yang kini telah menjadi bangunan vila dan hotel. ”Saya ingat, waktu saya kecil udara di kampung saya sangat dingin. Apalagi kalau pagi dan malam hari. Tapi sekarang sepertinya sudah berubah,” kenang warga Desa Tugu Utara, Usman (52). Menanggapi fenomena tersebut, aktivis Peduli Lingkungan Rumpun Hijau, Sunyoto, mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi. Ia ingin ada penanganan serius dari pemerintah. ”Coba lihat saja, ada lahan yang hanya izinnya buat vila malah dijadikan hotel. Hutan sudah banyak yang jadi tempat rekreasi. Apalagi lahan penduduk hampir semua dibuat bangunan,” katanya. Selain pemerintah, lanjut dia, perlu kesadaran dari masyarakat untuk melestarikan Puncak. ”Intinya harus ada kerja sama yang baik antara masyarakat dengan pemerintah,” pungkasnya. (ash/a/feb/py)