METROPOLITAN- Pasar Cisarua yang kondisinya sudah tak layak rupanya mendapat perhatian khusus Dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Proyek pasar yang dikelola PD Pasar Tohaga itu rupanya telah mendapat suntikan modla untuk perbaikan senilai Rp8,9 Miliar. Namun, rencana itu justru ditunda atas permintaan pedagang.
Pedagang meminta diberikan kerenggangan waktu untuk mengisi area Tempat Pemindahan Sementara (TPS ) Blok E, setelah pelaksanaan Hari Raya Idul Adha.
Kepala Unit Pasar Cisarua, Mira Fatriana menjelaskan, rencana pembongkaran Blok D untuk pelaksanaan revitalisasi akan ditunda untuk sementara waktu. “Kan harusnya 5 Agustus relokasi pedagang dan pemerataan bangunan Blok D, tapi itu ditunda setelah Idul Adha sesuai permintaan pedagang,” ucapnya.
Berkaitan dengan TPS, lanjut Mira, pihaknya telah menyediakan Blok E dengan kapasitas 200 los, 15 kios yang siap ditempati pedagang selama masa revitalisasi nanti. “Untuk TPS ini kan swadaya juga dari pedagang, supaya mereka juga masih bisa berdagang di dalam area pasar, tidak kemana-mana,” tuturnya.
Mira mengakui adanya suntikan modal yang bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sebesar Rp 8,9 miliar. “Intinya PD Pasar Tohaga hanya menerima manfaat dari revitalisasi saja. Semoga kedepannya representatif saja,” ucapnya.
Mira berharap, setelah pelaksanaan revitalisasi dapat memberikan keamanan dan kenyamanan para pembeli dan pedagang nantinya.
Karena, melihat kondisi saat ini, Pasar Cisarua kondisinya memang sudah tidak layak. “Semoga dari revitalisasi bisa jadi lebih baik lagi,” terangnya.
Disinggung mengenai revitalisasi pada Blok Pasar lainnya, lanjut Mira, diharapkan untuk Blok A, B dan C semoga bisa segera menyusul pada tahapan selanjutnya. “Saya harap masuk tahun 2020, revitalisasi blok lainnya bisa segera dilakukan,” tuturnya. (rb/feb)
