Senin, 22 Desember 2025

Menteri Pelototi Proyek Dua Bendungan

- Jumat, 9 Agustus 2019 | 10:17 WIB
TINJAU: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Bendungan Ciawi, Selasa (7/8). Proyek ini dikebut agar selesai sesuai target.
TINJAU: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Bendungan Ciawi, Selasa (7/8). Proyek ini dikebut agar selesai sesuai target.

CIAWI - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane tengah menyelesaikan pembangunan dua bendungan kering (dry dam). Yakni Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor.

Pembangunan kedua bendungan merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta yang sesuai kontrak akan rampung pada 2021. Namun ditargetkan dapat selesai lebih cepat pada akhir 2020.

“Saya minta pekerjaan dilakukan dengan penuh kehati-hatian karena kontur tanah yang terjal. Pohon-pohon yang ada seperlunya saja ditebang, karena bisa menjadi bagian dari lansekap area bendungan. Sebagai dry dam, maka baru akan digenangi air jika intensitas hujan tinggi. Sementara saat musim kemarau bendungan ini kering,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai meninjau pembangunan Bendungan Ciawi, Selasa (7/8).

Basuki menerangkan, perkembangan pembangunan kedua bendungan tersebut sudah menunjukkan perkembangan yang baik. Pasalnya, pembebasan lahan Bendungan Sukamahi yang sudah mencapai 82,81 persen dan Bendungan Ciawi sebesar 78 persen.

Selain itu, ungkap Basuki, tahapan penting yang harus diselesaikan awal pembangunan bendungan yaitu pengelakan sungai. Ditargetkan pengelakan sungai Bendungan Sukamahi dapat dilaksanakan pada akhir September 2019 dan untuk bendungan Ciawi pada pertengahan Oktober 2019. Untuk itu, ia meminta dilakukan pembagian jadwal tiga shift kerja dengan tetap memperhatikan kualitas dan keselamatan pekerja.

“Kedua bendungan tersebut didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung. Selain itu bendungan juga bermanfaat untuk konservasi air dan pengembangan potensi pariwisata di kawasan Puncak, Jawa Barat,” bebernya.

Basuki mengatakan, pengendalian banjir di Jakarta tidak bisa dilakukan melalui upaya struktural atau pembangunan fisik saja seperti kegiatan normalisasi sungai dan membangun bendungan. Melainkan juga dengan kegiatan non struktural seperti kampanye penyadaran masyarakat, tata ruang, dan pembuatan berbagai sumur resapan di lingkungan rumah masing-masing.

Pembangunan dua bendungan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Pusat untuk mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga di hilir. Di hilir Jakarta dilakukan normalisasi Kali Ciliwung yang berlokasi di Jakarta Outer Ring Road (JORR) sampai Manggarai. BBWS Ciliwung Cisadane Ditjen SDA juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta tengah menyelesaikan Sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. (jp/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

PTPN 1 Regional 2 Pasang 6 Plang di Lahan Ilegal Puncak

Jumat, 13 September 2024 | 18:48 WIB
X