METROPOLITAN - Warga Kampung Loji, RT 01/02, Desa Pasirjaya, Wastono, jadi salah satu perajin tas khusus umrah di Kecamatan Cigombong. Ia berharap bantuan modal dan pendampingan dari pemerintah. Sebab, usahanya ini telah membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran lantaran merekrut tujuh tetangganya. Wastono mengatakan, usaha kerajinan tas yang digeluti sejak 2014 ini hanya bermodalkan satu unit mesin jahit. Namun karena ingin mengembangkannya, ia mulai menabung untuk menambah beberapa mesin jahit. Sehingga empat tahun ini punya enam mesin jahit dan tujuh karyawan yang merupakan warga sekitar. ”Kalau seminggu sekitar 35 kodi atau 700 tas yang bisa saya buat. Kalau mesinnya banyak pesenan sampai bisa 50 hingga 60 kodi seminggunya,” katanya. Ia pun menjual tas Rp15.000 per unit kepada pemesan. Dari hasil penjualan, diputar lagi untuk modal beli bahan dan gaji karyawan. Wastono juga membuka pelatihan menjahit bagi anak muda terutama wanita. Namun karena masih banyak kekurangan, ia merasa belum maksimal dalam melaksanakan pelatihan tersebut. Sehingga memerlukan tambahan modal dan pendampingan dari dinas UMKM agar dirinya bisa terus mengembangkan usahanya dan merekrut warga untuk bekerja di rumahnya. ”Kalau ada tambahan modal dan pendampingan dari dinas, saya bisa lebih banyak merekrut warga di sini. Ini kan bisa membantu pemerintah dalam usaha untuk mengurangi pengangguran,” katanya. Selain itu, ia juga akan mengembangkan usaha kerajinan tangan berupa gantungan kunci dari sayuran. “Kalau sudah berkembang, Insya Allah masyarakat di sini punya usaha tambahan untuk keperluan sehari-hari, makanya saya harap ada bantuan dari pemerintah khususnya Dinas UMKM,” ujarnya. (nto/b/els/py)