METROPOLITAN - Pembangunan kandang ayam petelur milik Harun (60) yang berdiri diatas sungai Cikompeni, Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung disoroti. Hal tersebut dikhawatirkan akan menganggu dari fungsi sungai. Namun dari pengakuan Harun, pembangunan kandang ayam yang dia laksanakan adalah di tanah milik dia yang dipakai aliran Sungai Cikompeni. "Dulu aliran sungai bukan ke sini, tapi ke arah sebelahnya. Lahan kami tadinya hanya terkena rembesan air saja, tapi lama kelamaan, air sungai Cikompeni malah mengalir ke tanah saya,"ungkapnya. "Saya membangun kandang ayam ini sama sekali bukan di lahan sungai, tapi di lahan sendiri," jelas Harun. Pengakuan tersebut dibantah juru pengairan UPT Ciawi, Dedi. Lahan sungai yang saat ini digunakan untuk kandang ayam amemanh milik sungai dan bukan tanah milik Harun. "Sejak dulu juga air sungai Cikompeni mengalir ke sana. Saat ini juga sudah dilaksanakan pembangunan turap dan dam air," tegasnya. (ash/b/els)