Minggu, 21 Desember 2025

Tata Kelola DD tidak Transparan, Kantor Desa Tanjungsari Diontrog

- Senin, 27 April 2020 | 10:59 WIB

METROPOLITAN - Puluhan warga mendatangi kantor Desa Tanjungsari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Kedatangan mereka tak lain untuk menyampaikan aspi­rasi mengenai tidak transpa­rannya pengelolaan anggaran pemerintah desa (pemdes), baik dana pemerintah pusat maupun Pemerintah Kabu­paten (Pemkab) Bogor. Seorang tokoh masyarakat, Edi Hadiatna, mengungkap­kan, pemdes tidak transparan dalam mengelola anggaran. Ini sesuai keluhan warga dan RT/RW yang sejak 2018 tak pernah diajak terlibat dalam proses pembangunan. Bah­kan, LPM pun tidak pernah digerakkan dalam setiap proyek di Desa Tanjungsari. ”Selama ini kan LPM tidak pernah difungsikan. Jadi, tidak ada yang namanya Tim Pelaks­ana. Sebab, semua dipegang kepala desa,” tuturnya. Menurut Edi, cara tersebut tidak benar dan menyalahi petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan (juknis dan juk­lak). Sampai puncaknya warga yang kesal akhirnya mengontrog kantor kades. ”Sudah beberapa kali kades diperingatkan warga, tapi ti­dak pernah digubris. Kami ingin ada perubahan,” pinta­nya. Sementara itu, Kades Tan­jungsari, Suryadi, menuturkan, setiap anggaran yang diterima pemdes bakal dibangun se­suai peruntukan anggaran. Tahun ini ada beberapa pembangunan yang tidak terlaksana akibat wabah Co­vid-19. ”Setiap ada anggaran bukan tidak dibangunkan, tapi se­karang kan ada wabah co­rona. Jadi belum diumumkan dan belum dilaksanakan. Pemdes masih konsentrasi ke pencegahan Covid-19. Baru hari ini kami umumkan ang­garan tahun ini ke mana saja alokasinya,” terangnya. Sedangkan di Ciawi, peng­erjaan proyek yang bersumber dari Dana Desa (DD) juga mendapat sorotan. Ini terjadi di Desa Jambuluwuk. Pemdes Jambuluwuk tidak menyer­takan nilai anggaran dalam setiap proyek yang dikerjakan. Meskipun terpampang papan kegiatan di beberapa titik, masih ada warga yang tidak mengetahui berapa nominal anggaran yang dikucurkan. Ketua RT 02/06, Kampung Karakal, Encu, mengaku tidak mengetahui berapa anggaran negara yang dikucurkan untuk membangun jalan di wilay­ahnya. ”Untuk anggaran saya tidak tahu berapanya. Tapi, masyarakat ada yang datang membantu menyuguhkan kopi dan makanan. Ada seki­tar 10 orang,” tuturnya. (nto/ash/c/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

PTPN 1 Regional 2 Pasang 6 Plang di Lahan Ilegal Puncak

Jumat, 13 September 2024 | 18:48 WIB
X