METROPOLITAN - Pembangunan dua gedung baru milik RSUD Ciawi saat ini masih dalam proses perataan tanah alias cut and fill. Tak heran bila setiap harinya, tronton bolak-balik mengangkut material tanah hasil galian. Proyek bernilai miliaran rupiah itu dikerjakan PT Herald Eranio Jaya (HEJ) ataupun oleh PT Putra Namggroe Aceh (PAJ). Pelaksana dan penanggung jawab pekerjaan dari PT HEJ Hidayat memastikan bahwa tanah hasil perataan tidak diperjualbelikan. Bahkan, pelaksana mengeluarkan biaya untuk pengangkutan. ”Kami selaku pelaksana tidak menjual tanah urug itu. Bahkan, kami mengeluarkan biaya untuk pengangkutan,” tegas Hidayat. Soal tidak adanya nomor kontrak dan tanggal dimulainya pekerjaan pada papan proyek, Hidayat beralasan pihaknya lupa menyertakan. ”Mungkin tertinggal pas naik cetak. Kalau saya tidak salah sampai 24 Desember. Tapi saya nggak pegang dokumen,takut salah kasih keterangan. Tapi itu valid 180 hari,”jelasnya. Sebelumnya, Direktur UtamaRSUD Ciawi, dr Tsani, mengatakan, bangunan ini akan difungsikan sebagai gedung pelayanan infeksi dan gedung pelayanan gizi. Dengan adanya gedung tersebut, diharapkan persoalan yang berkaitan dengan masalah gizi bisa segera ditangani. ”Apalagi di zaman sekarang kita tengah terkena wabah Covid-19. Dengan adanya dua gedung itu, semoga pasien bisa cepat sembuh,” terangnya. (ash/c/feb/py)