METROPOLITAN - Tebingan setinggi 6 meter dan panjang 15 meter yang pernah longsor hingga kini belum ditangani secara permanen. Kondisi ini membuat warga Kampung Anyar, RT 02/03, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, khawatir terjadi longsor susulan. Sebab, jika diguyur hujan kondisi tanah jadi semakin labil. “Bantuan sudah dapat dari UPT Infrastruktur Irigasi Ciawi, tapi belum keseluruhan, karena terkendala anggaran. Kalau dibiarkan, kami khawatir terjadi longsor susulan,” ujar Ketua RW 03, Kelurahan Cisarua, Ayandi. Ayandi menjelaskan, pihak Kelurahan Cisarua sempat menganggarkan pembangunan TPT pada tebingan tersebut. Namun anggaran harus digeser pada penanganan Covid-19. “Kemungkinan di anggaran perubahan nanti akan kembali diajukan,” tuturnya. Ayandi pun berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor bisa lebih dulu menangani tebingan tersebut, mengingat saat ini akan memasuki musim hujan. ”Warga di sini sudah khawatir. Saya harap cepat ditangani, karena kami khawatir longsor susulan,” ujarnya. Sementara itu, Lurah Cisarua, Heru Hendrawan, menjelaskan, pembangunan turap rencananya dilaksanakan tahun ini. Namun karena ada pergeseran anggaran, akhirnya penanganan tebingan di Kampung Anyar tersebut harus tertunda. ”Kami berharap pemda segera mengerjakan tebingan yang sudah terancam longsor. Mudah-mudahan tebingan itu bisa ditangani oleh pemkab, khususnya dinas terkait,” tandasnya. (nto/c/feb/py)