METROPOLITAN – Warga disabilitas tunanetra asal Desa Bitungsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Esih, nampak semringah. Akhirnya ia bisa melakukan perekaman KTP-el di Kecamatan Ciawi. Ia dilayani dengan baik oleh operator. Sebelum mendapat KTP-el, wanita yang bekerja sebagai tukang pijat tunanetra itu pernah menjadi korban pungli calo KTP-el. ”Saya pernah diminta uang Rp300 ribu. Saya pinjam ke sana-ke mari, tapi KTP-el nya nggak jadi-jadi,” katanya saat ditemui Metropolitan di kantor Kecamatan Ciawi, kemarin. Esih memaparkan, oknum yang melakukan pungli tersebut mengaku diminta pihak desa. Ia pun mengeluh betapa sulitnya membuat KTP-el. Ia terpaksa harus bolak-balik ke disdukcapil dan kantor desa. Namun hasilnya sama, sampai sekarang belum memiliki KTP-el. ”Kalau bisa buat para disabilitas ini jangan dipersulit,” harapnya. Menanggapi hal itu, Camat Ciawi, Adi Henryana, menegaskan, pelayanan KTP-el bagi disabilitas menjadi prioritas. ”Biasanya langsung jadi prioritas untuk perekaman,” katanya. Adi menegaskan, tidak ada pungli dalam perekaman KTP-el. Bahkan, ia meminta masyarakat bisa melaporkan langsung melalui akun Instagram Kecamatan Ciawi ataupun ke kotak pengaduan di kantor Kecamatan Ciawi. ”Kita imbau kepada masyarakat kalau bisa hadir langsung datang ke kecamatan. Jangan melalui yang lain untuk menghindari pungli,” tuturnya. ”Jika masyarakat ada yang dimintai uang bisa melaporkan ke loket pengaduan di kantor Kecamatan Ciawi,” tandasnya.(jal/c/els/py)