METROPOLITAN - SDN Gadog 1, Kecamatan Tamansari, jadi salah satu sekolah penggerak. Pihak sekolah diminta menjalankan profil pelajar Pancasila yang merupakan program Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kepala SDN 1 Gadog Duduh Kurniadi memaparkan, program ini tidak akan mengundang semua siswa. Tetapi hanya kelas satu dan empat. Dalam acara ini, pihaknya juga tertib menerapkan protokol kesehatan (prokes). ”Kami juga diberikan izin maksimal seratus orang untuk menghadiri acara ini. Kegiatan ini memang masih dalam masa PPKM, dan kami juga menjalankan prokes yang ketat,” ungkapnya. Ia menyebut kegiatan ini berkat dukungan dan kerja sama tim dibentuk di SDN Gadog 1, Kecamatan Tamansari. Seperti, komite kelas, komite sekolah, orang tua murid, dan para peserta didik. Selain itu, juga dukungan dari Seksi Pendidikan dan Kesehatan Kecamatan Tamansari, Koryandik Tamansari, para pengawas, dan rekan-tekan kepala sekolah penggerak Kabupaten Bogor. Duduh mengatakan, hal yang paling utama disampaikan bahwa proyek penguatan profil pelajar Pancasila adalah program yang memang harus dilaksanakan untuk menciptakan peserta didik yang berprofil pelajar Pancasila, dimana memanfaatkan hasil sumber daya alam di lingkungan sekitar. ”Berbagai macam produk yang bisa tadi dilihat bahwa itulah hasil produk dari alam sekitar kita dan juga makan makanan yang sehat yang dikonsumsi masyarakat kita,” katanya. Sementara itu, profil pelajar Pancasila diketahui sebagai bagian utama pengembangan SDN Gadog 1 sebagai sekolah penggerak. Ada enam hal yang difokuskan, yakni meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, kreatif, berpikir kritis. Nilai-nilai Pancasila harus bisa diterapkan para peserta didik untuk menjadikan mereka sebagai pelajar dengan pemahaman Pancasila yang memang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. ”Harapan kami kepada Dinas Pendidikan memerhatikan lagi kepada kami sekolah penggerak dengan program-program yang ada di lapangan, terutama SDN Gadog memang saat ini masih kekurangan sembilan rombongan belajar. Ruang kelas kami ada 18 rombongan belajar tapi kami cuma ada sebelas kelas,” katanya. Di SDN Gadog 1 setiap siswa dirutinkan dengan gerakan literasi sekolah dan majelis duha. ”Banyak sekali kegiatan-kegiatan kami dan mempersiapkan peserta didik yang mampu meningkatkan wirausaha di masa depan, seperti halnya kegiatan marketplace,” ujarnya. (jal/els/run)