Pencinta tanaman hias hingga kini tidak pernah padam. Khususnya di Kabupaten Bogor. Hal itu terlihat dari banyaknya peserta kontes dan bursa tanaman hias yang digelar Asosiasi Pencinta Tanaman Hias (Astati) di kawasan Puncak. KETUA panitia, Sunyoto, mengatakan bahwa kontes ini digelar ke-12 kalinya di kawasan Puncak. Ada lima kelas yang dinilai dalam kontes. Dan di bursa kali ini dari mulai kelas philodendron, antorium, singonium, aglonema, dan kladium. ”Kegiatan Astati kali ini diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah, yakni Depok, Gunungsindur, Kota Bogor, hingga Cipanas dan Cianjur. Mereka mengikuti beberapa kelas yang dilombakan,” ujar Sunyoto kepada Metropolitan, kemarin. Dalam kontes ini, ada empat kriteria dalam penilaian. Di antaranya, performance, kesehatan, karakter, dan kelangkaan tanaman. ”Dari masing-masing kelas, setiap tanaman akan dinilai dari empat kriteria tersebut. Jika memenuhi, itu yang akan menjadi pemenang,” ucapnya. Setiap tanaman yang dikonteskan dan meraih penilaian terbaik agar berdampak pada harga jual tanaman hias. Selain itu, kontes dan bursa ini menjadi ajang silaturahmi para pencinta tanaman hias dan juga peningkatan ekonomi. Dan yang terpenting menjadikan Puncak sebagai barometer kontes tanaman hias. ”Dengan diadakannya kontes ini, banyak petani tanaman hias menjadikan sumber pencaharian. Ke depannya, Astati juga akan menggelar kontes berskala nasional yang tentunya akan diikuti dari beberapa daerah di Indonesia dengan jumlah peserta ribuan,” paparnya. Ia berharap kontes ini menjadikan geliat ekonomi meningkat, terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Khususnya tanaman hias. Selain itu, kontes nasional ini juga bisa mengangkat sektor pariwisata Kabupaten Bogor,” tandasnya. (jal/c/els/run)