METROPOLITAN - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), berbagai persiapan terus dilakukan Pemerintah Kecamatan Cijeruk. Seperti mendata vila, resort, dan wisma di setiap desa. Selain itu juga membentuk tim untuk memantau wilayah, yang beranggotakan babinsa, bhabinkamtibmas, Pol PP, staf kecamatan, dan Satgas Covid-19. Tujuannya untuk memberikan imbauan kepada masyarakat, berdasarkan Surat Edaran (SE) bupati Bogor. Camat Cijeruk Bangun Septa Siswa menerangkan, untuk wilayah kecamatan, tim akan memantau okupansi vila, wisma, dan tempat wisata. Sebab, menurut SE bupati Bogor, tingkat hunian wisma, resort, dan vila harus 50 persen dari jumlah yang tersedia. ”Kalau perayaan Natal, saya kira tidak dilaksanakan di sini ya, karena gereja hanya ada di Lido. Kita hanya mengecek ada-tidaknya perayaan Natal di wisma dan vila. Namun untuk tahun baru, kita sudah persiapkan dari sekarang. Terutama rapat dengan pihak pemdes yang ada vilanya, yaitu Cibalung, Sukaharja, Cipelang, Tajurhalang, dan Tanjungsari. Pastinya hal ini untuk melaksanakan ketertiban umum dan pencegahan terjadinya penularan Covid-19,” ucapnya. Untuk itu, pada Nataru, ia mengimbau pemilik atau pengelola vila dan tempat wisata menerapkan pembatasan maksimal 50 orang dari kapasitas yang ada. Sehingga tidak terjadinya kerumunan saat perayaan Nataru, dan tetap menerapkan protokol kesehatan. ”Di tempat wisata tersebut, kita sebar tim untuk memonitoringnya. Mulai hari ini kita sudah menyebar imbauan. Saya minta agar imbauan ini dapat dipenuhi atau ditaati semuanya,” ujarnya. Ketua Paguyuban Kades Cijeruk Rusyadi menambahkan, seluruh kepala desa telah mendata vila yang ada di wilayahnya. Hal itu untuk mempermudah pelaksanaan monitoring di setiap desa. ”Saya tambahkan, kami kepala desa se-Kecamatan Cijeruk telah mendata vila yang ada di wilayahnya masing-masing, serta memberikan imbauan yang telah pak camat jelaskan tadi agar kapasitas tidak lebih dari 50 persen dari kapasitasnya. Hal itu telah kami laksanakan,” tegasnya. (nto/c/els/run)