Pemerintah Desa (Pemdes) Tugujaya, Kecamatan Cigombong, melakukan berbagai upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Salah satunya melalui Program Satu Kampung Satu Produk. Program tersebut merupakan ide Kepala Desa (Kades) Tugujaya, M Rifky Abdilah. MENURUT Rifky, program ini bertujuan memberikan manfaat bagi warga yang kehilangan pekerjaannya akibat pandemi. ”Program yang sudah saya luncurkan sejak 2021 ini sudah memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena pandemi,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin. Rifky menambahkan, Program Satu Kampung Satu Produk ini digagas karena kondisi ekonomi di sejumlah wilayah mengalami kelesuan. Maka dari itu, melalui anggaran Dana Desa (DD), pihaknya mulai memberikan subsidi modal bagi setiap kampung yang memiliki keahlian, terutama di sektor ekonomi. Misalkan, kampung A piawai membuat penganan keripik singkong. Baik pemuda ataupun orang tua diberikan modal sesuai keinginan atau permintaannya. ”Ada kelompok peternak ikan, perajin keripik, peternak ayam dan BLK menjahit garmen. Sudah ada sembilan kelompok atau sembilan kampung yang menjalankan Program ’Satu Kampung Satu Produk’. Rifky pun bersyukur dengan program ini warga Tugujaya, khususnya pemuda-pemudi yang tadinya menganggur, kini punya penghasilan. ”Alhamdulillah, setiap kelompok mendapat bantuan senilai Rp3 juta. Selain modal, kita juga bekerja sama dengan Balai Latihan Ketrampilan (BLK). Tujuannya agar keahlian masyarakat ini ditunjang juga cara pengemasan dan penjual serta manajemen yang baik. Saya tidak ingin ketika sudah diberikan modal, malah tidak jalan. Makanya ada pelatihan,” bebernya. Sementara itu, Ketua Forum UMKM Kecamatan Cigombong, Asfiani, mengapresiasi Program Satu Kampung Satu Produk ini Menurutnya, program ini juga sebagai upaya membangkitkan para pelaku UMKM di kampung. ”Ini sangat baik, programnya bermanfaat, apalagi sampai mendapatkan bantuan modal. Dengan begitu, ini perlu kita dukung. Dari data yang ada, ada sekitar 3.000 UMKM di Kecamatan Cigombong. Dengan adanya program ini, diharapkan bisa memunculkan produk unggulan di masing-masing kampung,” paparnya. (nto/c/els/py)