Warga Kampung Cijeruk, RT 02/06, Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk, Jajang Saidi, mendirikan Taman Edukasi Anak di sekitar halaman rumahnya. Hal ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masa depan anak-anak yang kian hari kian memprihatinkan akibat kecanduan gadget. JAJANG mencoba mengarahkan anak-anak tersebut ke hal positif. Selain taman bacaan, pria yang akrab disapa Kang Kuya ini juga mendirikan rumah baca dan taman bermain di sekitar rumahnya. Sehari-hari Jajang bertugas sebagai anggota BPD Desa Tajurhalang. Ia juga termasuk anggota relawan IPSM Kecamatan Cijeruk. ”Untuk sementara anak-anaknya dari tetangga sekitar dulu. Kalau kumpul biasanya pagi atau sore. Ada 20 anak usia 6 hingga 13 tahun. Usia 6 tahun saya arahkan belajar menggambar atau mewarnai. Gambarnya saya cetak sendiri dan diberikan gratis,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Soal sambungan internet, awalnya Jajang meminta bayaran untuk koneksi WiFi. Namun kini ia menggratiskannya. ”Saya bilang jangan cuma main game, tapi pakai belajar juga. Alhamdulillah mereka nurut, sehingga WiFi yang saya gratiskan tidak sia-sia,” ujarnya ketika ditemui di rumahnya. Jajang merasa prihatin kurangnya minat anak-anak dalam membaca sangat tinggi, sehingga dirinya berusaha bagaimana cara minat baca kembali tumbuh dan berkembang. Sehingga rumah baca yang didirikannya juga berupa buku pelajaran bahasa Indonesia, bacaan dongeng anak-anak juga pelajaran yang mendidik. Namun buku yang disediakan masih sangat sedikit, sehingga dirinya masih mencoba menambah lagi buku bacaan tersebut. ”Sudah sebulan ini anak-anak kumpul di sini. Daripada main jauh tidak karuan, lebih baik saya arahkan di sini. Makanya saya sediakan juga ayunan dan taman bacaan ini. Tempatnya sejuk, sehingga membuat mereka betah. Semua saya keluarkan dari kantong pribadi, karena saya peduli terhadap masa depan mereka,” paparnya. (nto/c/els/py)