METROPOLITAN - Dunia malam di kawasan wilayah Puncak kembali bermunculan. Tempat Hiburan Malam (THM) mulai beroperasi. Pekerja Seks Komersial (PSK) mulai kembali mencari pundi-pundi. Mereka menjajakan diri lebih berani. Mereka menawarkan diri sendiri tanpa muncikari, melalui aplikasi yang kini sering digunakan para lelaki pencari wanita untuk menemani berkencan. Kondisi itu pun diakui salah satu pelanggan, Sopian (bukan nama sebenarnya), mantan muncikari lokalisasi legendaris di kawasan Puncak. Selepas longgarnya PPKM, bisnis lokalisasi di Puncak berjalan sendiri-sendiri. Banyak WTS yang biasanya mangkal di lokalisasi pergi dan mencari para pelanggan. Itu tidak terlepas dari sepinya penggunaan jasa ‘cinta satu malam’ mereka jika masih mengandalkan ‘dagang’ secara konvensional. Atau menunggu di satu tempat. ”Jadi sudah beda dengan zaman dulu. Kalau waktu dulu itu datang ke lokasi, sekarang orang sudah cari lewat aplikasi. Jadi sekarang di Puncak itu banyak yang beralih ke situs booking online melalui aplikasi,” kata Sopian kepada wartawan, kemarin. Menanggapi hal itu, Kasi Trantib Kecamatan Cisarua Efendi mengaku belum menerima laporan adanya praktik prostitusi di sejumlah vila sewaan. Namun, ia akan melakukan razia dan patroli terhadap vila yang diduga jadi tempat praktik prostitusi. “Belum ada laporan bisnis prostitusi melalui aplikasi. Tapi kita akan lakukan razia,” tegasnya. Efendi mengaku saat ini Satpol PP Kecamatan Cisarua juga tengah melakukan pengamanan libur sekolah. Di antaranya, dengan melakukan razia penjual miras dan tempat yang dijadikan sekelompok remaja melakukan perbuatan negatif. ”Di libur sekolah ini kita antisipasi melakukan giat razia seminggu dua kali,” tandasnya. (jal/suf/run)