METROPOLITAN - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, bersama SMK Nahdlatul Ulama (NU) Cijeruk menggelar bimbingan pranikah bagi para siswa. Sosialisasi dan bimbingan ini bertujuan menekan angka pernikahan dini di kalangan remaja. Selain itu, kegiatan yang digelar dua hari itu juga untuk mencegah terjadinya pergaulan bebas. Kepala KUA Cijeruk Yudi Budiman mengatakan, kegiatan ini merupakan program KUA setiap tahunnya. Peserta diberikan materi dari berbagai sumber, baik dari Dinas Kesehatan (Dinkes), Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) hingga tokoh agama. Tujuannya agar peserta paham dan mengerti dilarangnya pernikahan di bawah umur serta pergaulan bebas yang dapat merugikan diri sendiri. ”Kita berharap dengan adanya kegiatan ini, siswa dapat mengerti dan paham arti dari pernikahan yang sebenarnya. Pernikahan kan sekali seumur hidup. Nah, mereka harus paham dulu. Maka dari itu kita berikan materi kepada mereka tentang prosedur, pendaftaran nikah, sampai pendaftaran nikah secara online,” katanya. Di Kecamatan Cijeruk, lanjutnya, masih ada orang tua yang menikahkan anaknya di bawah usia 19 tahun. Hal itu menjadi pekerjaan rumah KUA Cijeruk agar terus menekan angka pernikahan di bawah umur. ”Apabila ada pelaksanaan pernikahan di bawah umur, repot nantinya. Maka itu, kita berharap dengan adanya bimbingan ini tak ada lagi pernikahan dini,” ujarnya. Di tempat yang sama, Kepala Sekolah NU Cijeruk Wawan Sofwan Shauri mengaku berterima kasih kepada KUA Cijeruk yang menjadikan sekolahnya tempat seminar bimbingan perkawinan pranikah bagi siswa sekolah. Sebab, manfaatnya sangat banyak dan tentunya akan menjadi pelajaran ilmu bagi peserta didik. ”Saya apreasi kepada KUA Cijeruk. Karena dengan adanya kegiatan ini, kemungkinan mereka akan paham dan menambah wawasan keilmuannya. Selain berbahaya bagi anak perempuan, belum tentu mereka siap menempuh hidup baru,” tandasnya. (nto/suf/run)