JONGGOL - Meski Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bogor memprioritaskan pemberantasan pungutan liar (pungli) di jalan sebagai target operasi Tim Saber Pungli Kabupaten Bogor, namun hal itu tak menyulitkan keberadaan pungli di jalan raya. Seperti halnya yang terjadi di pertigaan Lapangan Jeprah, Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol.
Salah seorang sopir truk angkutan barang Sumantri (41) memaparkan, modus pungli yang dilakukan petugas berseragam cokelat tersebut meminta uang pada setiap kendaraan angkutan yang melintas tanpa memberikan karcis pada pengemudi.
”Masih banyak lagi titik-titik pungli mulai dari daerah Jonggol hingga Tanjungsari dan Sukamakmur,” katanya kepada Metropolitan, kemarin
Menurutnya, para sopir terpaksa memberikan uang agar aman selama di perjalanan sampai tujuan. Terkait uang tersebut digunakan untuk apa, dirinya tidak mengetahuinya.
”Pungli ini sudah berlangsung lama dan sangat meresahkan sopir kendaraan barang,” tuturnya.
Ia menjelaskan, tak hanya petugas yang berseragam, banyak juga preman yang melakukan pungli pada setiap kendaraan barang yang melintas.
Sementara itu, salah seorang pelaku pungli berpakaian preman yang tak ingin dikorankan namanya mengungkapkan, uang yang diambil dari serial kendaraan yang melintas tersebut nantinya disetorkan pada petugas lainnya.
”Uang tersebut sebagai uang mel, yang nantinya saya setorkan lagi ke petugas,” ungkapnya tanpa menjelaskan petugas dari mana.
Lain halnya yang terjadi di Pertigaan Lapangan Jeprah, Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol. Salah seorang sopir Iwan menuturkan, petugas berseragam cokelat yang ada di pertigaan tersebut selalu meminta uang pada kendaraan barang baik truk maupun mobil kecil.
”Biasanya saya bayar Rp2 ribu dan diberikan karcis, tapi karcis tersebut karcis parkir,” tuturnya.
(edi/b/yok/dit)