CILEUNGSI - Keberadaan rentenir atau yang biasa dikenal bank keliling sangat meresahkan masyarakat. Pasalnya, uang yang dipinjamkan pada masyarakat dikenakan bunga yang sangat besar.
Maraknya rentenir ini pun dirasakan para pedagang di Pasar Cileungsi. PT Bangunbina Persada sebagai pengelola Pasar Cileungsi tak bisa berbuat banyak, lantaran di pasar tersebut memang belum ada koperasi.
Humas PT Bangunbina Persada Ujang Rasmadi mengaku, di Pasar Cileungsi ini memang banyak rentenir yang menawarkan pinjaman dengan bunga selangit, yakni 20 persen setiap bulannya.
”Dengan bunga yang mencapai 20 persen tersebut jelas sangat mencekik para pedagang,” katanya.
Ia menjelaskan, biasanya para rentenir tersebut berkeliling menagih uang pada para pedagang setiap pagi. Bahkan ada pedagang yang mempunyai hutang pada lima rentenir.
Sementara itu, salah seorang pedagang di Pasar Cileungsi Yana mengungkapkan, dirinya pun terpaksa meminjam uang pada rentenir karena membutuhkan modal.
”Kalau saya tidak pinjam uang, bisa tutup dong dagangan saya,” ungkapnya.
Dirinya menerangkan, para pedagang pun sadar dengan cekikan bank keliling namun tak ada pilihan lain untuk modal berdagang. Menurutnya, dalam membayar hutang pada rentenir tersebut ada beberapa pilihan, yakni dibayar setiap hari atau setiap bulan.
”Kalau kita pinjamnya Rp1 juta, bayarnya Rp1,2 juta dan dibayar setiap harinya Rp50 ribu selama 24 hari,” paparnya.
Ia berharap, ada bantuan dari pemerintah untuk membantu para pedagang kecil seperti dirinya, agar tidak perlu lagi meminjam uang pada rentenir.
(edi/c/yok/dit)