JONGGOL - Meskipun intensitas hujan cukup tinggi, kondisi ini tak berpengaruh signifikan pada petani. Pasalnya, para petani di Jonggol telah memiliki mesin pengering gabah.
Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pembenihan Wilayah Dua Jonggol Yuni Sudibyanto menerangkan, mesin boks besi dryer membantu para petani mengeringkan padi dan jagung.
Dengan mesin ini, para petani akan terbantu dalam mengatasi musim hujan agar tak berpengaruh pada produktivitas panen. “Bantuan 2016 ini sangat membantu para petani. Terlebih lagi saat musim hujan,” ujarnya.
Dalam sekali proses, sambung dia, mesin tersebut sanggup mengeringkan dua ton. Dalam proses pengeringan, diperlukan waktu tujuh jam. Dengan pengeringan ini, membuat kadar air padi menyusut 16 persen.
“Kadar ini posisi aman untuk disimpan. Artinya, padi tidak akan ditumbuhi jamur meski tak dijemur karena tidak ada matahari,” tuturnya.
Berbeda dengan benih. Untuk benih, kemampuan mesin hanya dapat mengurangi kadar air hingga sepuluh sampai 13 persen. “Jumlah itu belum aman untuk benih. Karena itu selain dengan mesin, peran matahari juga penting,” terangnya.
Dia menerangkan, UPT Perbenihan Wilayah II Jonggol baru ada dua unit dengan mengelola tiga Balai Benih (BB). Antara lain BB Tjrasa, BB Sirmagalih dan BB Sukamanah. “Yang belum dilengkapi dryer yaitu BB Sukamanah. Insya Allah diusulkan 2017 ini,” pungkasnya.
Untuk mengatasi proses pengeringan di BB Sukamanah, sementara para petani harus ke BB Sirnagalih. “Jaraknya lebih dekat ke Sirnagalih. Jadi para petani tak terlalu sulit memanfaatkan mesin ini,” pungkasnya.
(ps/yok/run)