CILEUNGSI - Para pengendara yang melintas di Jalan Raya Transyogi Cileungsi-Jonggol terpaksa harus bersabar. Pasalnya, hampir setiap hari jalan tersebut selalu dilanda kemacetan. Apalagi para pekerja harus berangkat sejak pagi buta agar tak terjebak macet.
Deri Ramadhan (24), salah seorang pekerja di Kawasan Industri Menara Permai Cileungsi mengatakan, jalur ini pasti macet setiap jam berangkat atau pulang kerja. “Agar tidak terlambat masuk kerja, saya harus berangkat pukul 06:00 WIB dari rumah,” katanya.
Ia menerangkan, kemacetan terjadi lantaran volume kendaraan yang begitu banyak dan luas jalan yang tidak cukup menampung banyaknya kendaraan yang melintas. “Katanya jalan ini mau dilebarkan oleh Pemprov Jawa Barat, tapi sampai sekarang belum juga,” terangnya.
Senada, Lusi (28) mengungkapkan, selain jalan yang butuh perluasan, kondisi jalan yang sudah mengalami kerusakan d isana-sini juga menjadi salah satu penyebab kemacetan. “Sudah banyak juga jalan bolong-bolong di sepanjang Jalan Raya Transyogi Cileungsi-Jonggol ini,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan kondisi jalan yang seperti ini, kecelakaan lalu lintas pun sering terjadi. Bahkan, tak jarang hingga merenggut nyawa pengendara. Sampai-sampai jalan ini dijuluki jalur ‘neraka’. “Sudah banyak juga yang kecelakaan di sini (Jalan Raya Transyogi Cileungsi-Jonggol, red). Bahkan ada yang sampai terlindas mobil besar,” tuturnya.
Ia berharap Pemprov Jabar segera memperbaiki jalan ini sehingga dapat mengurai kemacetan yang terjadi hampir setiap hari dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
(pb/yok/run)