Minggu, 21 Desember 2025

20 Tahun Warga Jonggol Pakai Jembatan Bambu

- Rabu, 1 Maret 2017 | 08:54 WIB

JONGGOL - Dalam 20 tahun terakhir, jembatan gantung yang terbuat dari bambu di perbatasan Kecamatan Jong­gol dan Kecamatan Sukamakmur, rusak akibat diterjang banjir bandang. Kon­disi ini sangat mengkhawatirkan, sebab jembatan bambu tersebut sudah mulai rusak dan banyak kendaraan roda dua yang terperosok. Bahkan, hingga mer­enggut nyawa pengendara lantaran hanyut terbawa arus Sungai Cipaming­kis.

Keberadaan jembatan gantung dengan lebar satu setengah meter dan panjang lebih dari seratus meter ini menjadi pen­ghubung dua desa yang berada di per­batasan, yakni Kampung Tegal, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukamakmur dan Kampung Dayeuh, Desa Sukanagara, Kecamatan Jonggol.

Pengurus jembatan, Imam (50) men­gatakan, keberadaan jembatan gantung dari bambu ini sudah berumur 20 tahun yang dibangun masyarakat dengan dana swadaya untuk memudahkan ak­tivitas masyarakat.

“Jembatan gantung ini sudah tiga kali ambruk diterjang banjir bandang dan hingga kini Pemkab Bogor belum memperbaiki jembatan ini. Padahal, je­mbatan ini merupakan akses penghubung masyarakat di dua kecamatan,” katanya.

Ia pun berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor segera membangunkan jembatan permanen untuk kebutuhan warga. Sebab, akses masyarakat akan sangat sulit jika tak ada jembatan.

Sementara itu, salah satu warga Desa Sukaresmi, Hidayat (40) mengatakan, jembatan gantung tersebut merupakan akses jalan bagi warga menuju pasar, sekolah, puskesmas serta karyawan yang bekerja di pabrik sekitar.

Namun, keberadaan jembatan tersebut hanya bisa dilalui satu roda dua.

(pb/ yok/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X