JONGGOL - Sedikitnya 21 Kepala Keluarga (KK) korban bencana longsor di Kampung Kukun, RT 09/05, Desa Sirnagalih, Kecamatan Jonggol, hingga kini tak mendapat penanganan khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Pasalnya, peristiwa nahas yang terjadi pada Selasa (14/2) malam lalu itu, bantuan secara materi maupun moril belum dapat dirasakan belasan korban longsor tersebut.
Ketua RT 09/05, Desa Sirnagalih, Bambang Agus Rahmat menuturkan, pengajuan persyaratan bantuan yang telah diserahkan melalui pemerintah desa (pemdes) sudah diupayakan sejak longsor susulan pada Februari 2017 lalu. Namun hasil informasi terakhir yang diperolehnya, proses pengajuan bantuan itu sudah sampai ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
”Sebenarnya bencana alam ini adalah bencana longsor susulan. Sebab, longsor yang terjadi di Kampung Kukun sudah terjadi sejak pertengahan 2012 lalu. Jadi terhitung dari awal longsor, korbannya mencapai 21 KK,” kata Bambang kepada Metropolitan, kemarin.
Menurut dia, lambannya bantuan atau relokasi korban longsor itu lantaran terbenturnya masalah tempat untuk relokasi. Sebab, pihak BPBD maupun Pemdes Sirnagalih dikabarkan masih mencari lokasi murah dengan harga yang cocok sesuai anggaran yang digelontorkan Pemkab Bogor.
”Lamanya bantuan atau relokasi mungkin masih mencari-cari lokasi. Sebab, informasi yang saya dengar katanya BPBD maupun Pemdes Sirnagalih saat ini masih mencari lokasi karena harga yang belum cocok,” ungkapnya.
(shr/b/yok/run)