KLAPANUNGGAL - Tingginya curah hujan yang mengguyur Bumi Tegar Beriman terus menambah panjang daftar daerah yang terkena bencana alam, mulai dari banjir hingga tanah longsor. Kali ini deretan daerah yang terkena longsor bertambah satu lokasi, yakni di Kampung Narogong, Desa Kembangkuning, Kecamatan Klapanunggal.
Salah seorang korban longsor, Jumari mengisahkan, pada Sabtu (11/3) kemarin saat hujan pukul 02:00 WIB dini hari yang dilanjut pada pukul 14:00 WIB, sekitar pukul 16:30 WIB ketika hujan mulai reda, tiba-tiba bongkahan tanah ambruk dari tebing mengarah ke pemukiman warga.
Akibatnya, tebingan bekas galian itu menimpa rumahnya dan Musala Al-Muhlisin. “Awalnya saya kaget mendengar jeritan istri saya, Sri Pahyuni (32), yang mendengar suara gemuruh dari atas tebing,” katanya.
Menurutnya, tak lama setelah istrinya berteriak, bongkahan tanah tersebut menghantam tembok depan rumahnya hingga jebol dan merendam sebagian isi rumah. Setelah itu, ia pun bergegas mengevakuasi istri dan kedua anaknya yakni Aliandra (10) dan Apkat (2). “Demi keselamatan keluarga, untuk sementara saya mengungsi,” jelasnya.
Selain itu, sambung Jumari, longsor juga menjebol dinding belakang Musala Al-Muhlisin hingga tak dapat digunakan lagi. Hingga kini keluarganya masih mengungsi dan lima keluarga lainnya dihantui bahaya longsor.
Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengungkapkan, keberadaan masyarakat di area Kembangkuning memang mengkhawatirkan. Relokasi merupakan jalan terbaik untuk menghindari adanya korban jiwa.
(yok/run)