CILEUNGSI - Menanggapi kasus dugaan malapraktik yang dilakukan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kenari Graha Medika terhadap salah satu pasien operasi sesar yang kantung kemihnya tersayat, manajemen RSIA tersebut membantah adanya hal itu. Perwakilan manajemen RSIA Kenari Graha Medika Pipin berkilah bahwa hal tersebut adalah tindakan medis yang dilakukan tim dokter untuk menyelamatkan bayi dan ibunya. Hal ini pun telah dibicarakan dokter pada pihak keluarga. ”Kami sudah menyampaikan tindakan medis yang akan dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi sebelum memulai operasi,” kilahnya.
Saat disinggung soal biaya operasi kantung kemih yang dibebankan pada pasien, Pipin mengaku saat itu pihak manajemen tak mengetahui bahwa pasien tersebut tak mampu membayar biaya operasi. ”Kalau pasiennya tidak mampu, kami juga memberi keringan, tentunya dengan sayarat yang telah ditentukan. Seperti memberi Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa dan yang lainnya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, saat ini pasien telah ditanggung biaya pengobatannya oleh pihak rumah sakit sampai sembuh. Menurutnya, ini merupakan bentuk tanggung jawab dari pihak rumah sakit terhadap pasien. Sementara itu, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Cileungsi Adi Henryana sangat menyayangkan. Sebab, pihak RSIA Kenari Graha Medika baru menanggung biaya operasi kantung kemih pasien tersebut setelah menjadi perbincangan publik. ”Harusnya RSIA Kenari Graha Medika langsung tanggung jawab, jangan nunggu ramai dulu. Hal ini juga bukan masalah mampu atau tidaknya pasien tapi soal tanggung jawab rumah sakit,” singkatnya.
(yok/run)