CILEUNGSI – Ketika bulan suci Ramadhan, biasanya ada berbagai permainan yang muncul musiman. Salah satunya petasan, biasanya anak-anak bermain petasan saat bulan puasa, walaupun hal itu sangat membahayakan keselamatannya.
Seperti halnya yang dilakukan oleh para siswa di salah satu Sekolah Dasar (SD) yang berada di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi. Para siswa ini terlihat asik bermain petasan saat jam istirahat, tanpa mempedulikan keselamatannya.
Salah seorang warga sekitar Amah (50) mengatakan, lempar-lemparan petasan yang dilakukan oleh para siswa ini sangat membahayakan. Bahkan dirinya pun merasa terganggu dengan suara ledakan yang dihasilkan dari petasan tersebut.
“Anak-anak SD ini mainnya dijalan pula, bagaimana kalau petasannya mengenai orang lain, itu sangat membahayakan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, walaupun petasan menjadi salah satu target polisi saat menggelar operasi cipta kondisi, namun masih saja ada pedagang yang membandel untuk menjual petasan. Apalagi, jika melihat berita yang beredar, banyak sekali anak-anak yang tangannya terluka kena ledakan petasan.
“Kalau kita lihat di berita-berita sangat ngerih, banyak yang jadi korban. Seharusnya para orang tua lebih ketat mengawasi anaknya agar tak main petasan,” jelasnya.
Senada, Mirawati Fajri (36) mengungkapkan, petasan itu mempunyai daya ledak, walaupun petasan korek yang dimainkan oleh anak-anak itu daya ledaknya tidak besar, namun jika mengenai anggota tubuh pasti akan terluka. Maka, seharusnya para orang tua melarang anaknya bermain petasan.
“Kalau anak sudah jadi korban petasan, kita-kita (orang tua. red) juga yang repot,” ungkapnya.
Dirinya berharap, agar masyarakat lebih bijak dalam menangani penyakit masyarakat (pekat) seperti petasan ini. Serta seharusnya para pedagang lebih bijak untuk berjualan, jangan sampai demi keuntungan yang tidak seberapa, tetapi membahayakan nyawa masyarakat.
(yok)