Senin, 22 Desember 2025

Banyak Rumah Makan Besar Pakai Gas Bersubsidi

- Senin, 18 Desember 2017 | 13:25 WIB

-

BABAKANMADANG - Langkanya pasokan gas bersubsidi 3 kg, sehingga membuat para ibu rumah tangga menjerit. Susahnya mendapatkan si melon itu berdampak pada antrian pembeli di setiap pangkalan.

Mirisnya masyarakat dengan ekonomi ke bawah kesusahan mendapatkan melon bersubsidi dan harus rela mengantri. Tetapi tidak dengan sejumlah pemilik rumah makan dengan omset puluhan juta mereka bisa terus mendapatkan pasokan si melon bahkan ditempat usahanya bisa menumpuk hingga belasan tabung 3 kg bersubsidi.Seperti yang diceritakan karyawan warung makan di Babakanmadang, bahwa bosnya sudah memiliki beberapa cabang warung makan diberbagai tempat. Setiap warung makan ada delapan karyawan." Omsetnya perbulan bisa puluhan juta bang dari satu warung. Kalau terkait dengan memakai gas subsidi 3 kg biar irit lah. Kami sehari bisa pakai 5 tabung,”terangnya.

Terkait dengan banyaknya warung makan yang memakai gas 3 kg bersubsidi salah seorang ibu rumah tanggal Tina (32) menyesalkan dengan apa yang dilakukan para pengusaha warung makan tersebut." Saya pernah melihat warung makan besar seperti warteg, warung padang, warung bakso, yang warungnya karyawanya banyak dan omsetnya besar masih pakai gas bersubsidi 3kg.

Ia mengatakan, kalau warung kecil yang dijaga sendiri itu bisa dimaklum.Tetapi anehnya pengusaha rumah makan tersebut selalu mendapatkan pasokan gas 3 kg tersebut, tetapi ibu rumah tangga sudah dan harus antri.“Saya berharap aparat penegak hukum dapat menertibkan semua warung makan dengan omset jutaan rupiah agar tidak meggunakan gas subsidi 3kg,”pintanya.

Pantauan Metropolitan sejumlah warung makan dan restoran menggunakan gas 3 kg tanpa adanya bersalah hal tersebut patut dipertanyakan kinerja aparat yang tidak tegas dalam menindak pengusaha nakal yang masih saja menggunakan hak- hak orang miskin.

(tri/b/sal/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X