Menanggapi adanya berita yang beredar melalui media sosial facebook Kapolsek Citeureup melalui Panit Reskrim Iptu Herman yang didampingi Kanit Intel, mengatakan berita adanya pembacokan Ustad di FB adalah berita hoax.
"Itu adalah berita hoax, tidak ada kejadian pembacokan ustad di Citeureup seperti yang ditulis di media sosial facebook. Itu adalah berita hoax, berita yang tidak benar, berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya,” tegasnya kepada Metropolitan, kemarin.
Dia berharap masyarakat tetap tenang dan tidak resah dan jangan mudah percaya dengan berita berita hoax yang disebarkan melalui media sosial yang belum ada kebenaranya dan kejelasanya.
“Saya menghimbau kepada masyarakat jangan pula ikut menyebarkan atau membagikan berita hoax yang nantinya justru merugikan diri sendiri. Justru masyarakat harusnya ikut meredam,”pintanya.
"Kami kepolisian tetap akan menyelidiki penyebar berita hoax tersebut. Para penyebar nantinya dapat dikenakan UU ITE. Untuk diketahui sampai saat di wilayah Citeureup tidak ada kejadiaan pembacokan ustad yang mana viral di medsos FB ,” pungkasnya.
(tri/b/sal/run)