SUKAMAKMUR - Jalan raya Sukamakmur-Cipanas menjadi jalur alternatif bagi warga Jabodetabek untuk menuju Bandung. Saat penutupan jalur puncak akibat longsor bulan lalu, jalur ini menjadi jalur paling diminati. Terlebih bagi pengendara roda dua dan mobil bak pengangkut sembako.
“Ketika jalur puncak bermasalah, jalur ini memang selalu diminati. Bahkan saat puncak longsor, jalur ini sempat mengalami kemacetan,” ujar Heru Komarudin (34) warga RT01/02, Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur.
Meski menjadi jalur alternatif, para pengendara yang melintasi jalur ini disarankan untuk menghindari perjalanan malam hari. Selain kondisi jalan yang melintasi perbukitan dan banyaknya aspal amblas. Fasilitas pendukung, seperti penerangan jalan umum (PJU) tidak ada sepanjang jalan sukamakmur-Cipanas. Jika adapun kondisinya dalam keadaan rusak.
“Penerangan hanya lampu kendaraan dengan lampu depan rumah warga yang berada di pinggir jalan. Kalau malam, mending jangan lewat sini. Apalagi pakai motor sendiri, bisa dibilang bahaya,” tuturnya.
(pj/sal)