KLAPANUNGGAL - Rezeki, mati dan jodoh ada di tangan sang Pencipta. Sedangkan nasib tergantung manusia menjalankan roda kehidupannya dan keberuntungan adalah buah dari bersabar dan berdoa.
Sugio (28) warga Perumahan Kahuripan Mas, Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, mengalami tunanetra sejak lahir. Lelaki yang masih lajang tersebut mengaku berjualan kerupuk dari satu tempat ke tempat lainnya.
"Saya berjualan kerupuk mulai dari Bekasi sampai Kota Bogor. Pokoknya berpindah-pindah tempat. Barang dagangan saya panggul menyusuri jalan. Dari rumah berangkat menggunakan Grab, pulangnya juga pakai Grab. Sekali membawa kerupuk ada 50 bungkus,” ungkapnya kepada Metropolitan, kemarin.
Ia melakukan pekerjaan ini jauh lebih baik ketimbang dirinya hanya meminta belas kasih orang lain. Selama masih punya tenaga, ia akan terus berusaha semampunya. Dengan bermodalkan tongkat dan pikulan yang berisikan kerupuk, berapa pun rezeki yang didapat hari ini dirinya akan bersyukur. Dia yakin apa yang dilakukan adalah yang terbaik, ketimbang harus meminta-minta.
"Dijalani, disyukuri, dinikmati saja Mas. Hidup itu perjuangan. Jualan kerupuk banyak tantangannya Mas. Tangan kanan membawa beban, tangan kiri mengarahkan tongkat. Terkadang tongkat dan beban saya tidak sinkron,” tuturnya.
Sugio mengaku sering terjatuh di lubang dan selokan karena beban yang dibawanya menabrak sesuatu. “Tongkat saya menunjuk yang berbeda. Tapi harus bagaimana lagi, semua ikhlas saya jalani,” ungkapnya.
Selama berjualan kerupuk, dia bersyukur lantaran ada saja rezeki untuk menyambung hidupnya. “Yang penting usaha dulu Mas. Kalau ada pekerjaan lain, saya juga mau. Tapi fisik saya tidak memungkinkan kerja di pabrik,” pungkasnya.
(tri/b/sal/run)