SUKAJAYA - Moment pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tentu tinggal menghitung bulan. Tepatnya 27 Juni 2018 hajatan demokrasi lima tahunan tersebut akan digelar. Menghadapi Pilkada di Kabupaten Bogor mahasiswa sebagai eleman di masyarakat juga harus mengambil peranan agar proses politik tersebut berjalan dengan demokratis. Seperti yang dilakukan Barisan Mahasiswa Bogor dan Solidaritas Mahasiswa Bogor Raya.
Kordinator umum kemahasiswaan Asep Kurnia mengatakan, bahwa setelah menimbang dan menilai secara seksama bahwa mahasiwa Bogor harus ambil bagian dalam perbaikan Bogor kedepan, baik itu Kabupaten atau Kota.
"Keterlibatan mahasiswa akan bisa menjadi lebih maju dan berkeadilan. Peran mahasiswa sangat sentral, apalagi hari ini dominasi pemilih muda prosentasenya sangat tinggi," ujar Asep saat di temui di rumahnya di Desa Kiarasari Kecamatan Sukajaya beberapa waktu lalu.
Askur nama sapaanya, mengatakan, atas nama Barisan Mahasiwa Bogor dan Solidaritas Mahasiswa Bogor akan ikut mewarnai pilkada serentak di Kabupatem Bogor, dengan harapan pesta demokrasi di Bogor bisa berjalan kondusif, bersih dan berintegritas. Sehingga tidak terjadi intimidasi kepada masyarakat baik di perkotaan, desa, atau di kampung-kampung yang ada di Kabupaten Bogor.
"Selain menguatkan sosialisasi partisipasi warga untuk datang ke TPS, tentu yang utama kami akan buka posko pengaduan anti intimidasi pilkada di Kabupaten Bogor,"tegasnya mantan ketua HMI Cabang Bogor 2015.
Hal senada di katakan Adi Wijaya. Bahwa Kordinator Lingkar Muda Bogor (LIMBO) itu mengaku, pemuda harus punya andil dalam dinamika politik, karena pemuda dan mahasiswa akan memegang tampu kepemimpinan di masa depan.
"Selanjutnya tugas pemuda harus menjaga dan menciptakan susana pesta demokrasi yang gembira, hilang intimidasi-intimidasi dan rusak-rusak alat peraga pilkada. Serta hilangkan kampanye hitam dan isu-isu sara, karna ini pesta kita semua warga,"ujarnya.
(mul/b/sal)
