Minggu, 21 Desember 2025

Komunitas Saung RS Belum Menyatakan Sikap Dukungan Cabup

- Selasa, 3 April 2018 | 10:33 WIB

-

CIBUNGBULANG - Menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bogor yang di gelar serentak pada Tanggal 27 Juni 2018 mendatang, Komunitas Saung RS yang belum genap satu tahun ini, sudah terbentuk ribuan jaringan dari mulai tingkat RT, RW, desa dan kecamatan di wilayah Bogor Barat. Komunitas Saung RS di bentuk hanya bertujuan pedampingan masyarakat.

Ketua Komunitas Saung Rereongan Sasarengan (RS) Azwar Annas mengaku, Komunitas Saung RS sudah punya jaringan dari mulai tingkat RT hingga kecamatan. Komunitas ini dibentuk bukan pesanan politik, tapi untuk pendampingan masyarakat.

"Komunitas Saung RS juga belum menentukan sikap bagi pasangan calon bupati (cabup). Tapi anggota Saung RS, hanya terbentuk untuk pedampingan masyarakat. Adapun diisukan mendukung salah satu calon, itu tidak benar," tegas Azwar saat di temui dirumahnya.

Sementara itu Pembina Saung (RS) Ruhiyat menjelaskan, komunitas tersebut untuk menjaring lapisan masyarakat, mulai dari para mahasiswa, pelajar, pemuda, komunitas atau elemen lain serta para ustadz. Dirinya mengaku, selama ini kegiatan silaturahmi hingga ngobrol santai bersama Asep Wahyuwijaya, sambil berdiskusi membahas persoalan-persoalan yang biasa dihadapi masyarakat menjadi bagian proses pencerahan politik.

Ia mengatakan, komunitas yang terbentuk dari padangan dan harapan serta tujuan yang sama, tak lain dan tak bukan berniat untuk berkhidmat dan berbuat manfaat buat orang banyak dengan spirit kebersama dan gotong royong. "Menjaga tradisi dan merawat Kebersamaan" menjadi untaian kata-kata yang menjadi spirit tujuan yang hendak dicapai.

"Saya sebagai warga yang mulai aktif dalam partai politik dan berencana mencalonkan diri dalam Pileg 2019, sudah melakukan komunikasi politik dengan membangun ruang obrolan dan diskusi serta menampung keluhan-keluhan masyarakat," tuturnya.

Menurut Ruhiyat, selama ini Komunitas Saung RS belum ada sikap untuk pasangan calon Bupati Bogor. Hal tersebut menjadi bagian terpenting dalam pembelajaran dan pencerahan politik guna membangun partisipasi dan kesadaran politik dari masyarakat. Masyarakat harus melek politik, masyarakat harus berperan aktif dalam politik dan masyarkat harus sadar politik sehingga daulat rakyat bisa terwujud.

"Politik akan baik ketika di isi orang-orang baik dan sebaliknya politik akan tidak baik ketika diisi oleh orang-orang tidak baik. Maka sudah saatnya masyarakat melek dan sadar untuk menghatarkan orang-orang baik yang memiliki ide gagasan dan komitmen mengisi ruang-ruang politik agar marwah politik tetap terjaga," pungkasnya.

(mul/b/sal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X