CITEUREUP - Penipuan melalui medsos makin marak. Kali ini dialami Yani (25) warga Cibadak yang tengah tinggal di Citeureup. Dia ditawari pekerjaan melalui akun pertemanan Facebook.
Akibat percaya bujuk rayu, ia pun mengirimkan identitas diri berupa fotokopi KTP dan surat keterangan lainnya.
"Saya kirimkan identitas fotokopi KTP saya kepada teman yang baru saya kenal di FB. Awalnya saya percaya karena hampir setiap waktu kita chatting-an dan video call. Bahkan selain menjajikan pekerjaan, ia juga menjajikan akan memberikan saya hp dan uang Rp800 ribu, yang akan dikirimkan melalui paket. Tetapi paket yang ia janjikan belum juga saya terima. Setiap hari ia menelepon menanyakan paket sudah diterima apa belum. Saya jadi pusing. Tetapi orang tersebut malah mengancam bahwa saya berbohong,” bebernya kepada Metropolitan, kemarin. "Ia mengancam saya suruh ganti paket tersebut. Karena saya tidak mau mengganti, orang tersebut malah membuat status yang membuat heboh orang satu kampung,” jelasnya.
Ia mengaku diisukan bahwa sakit keras dan butuh pertolongan, lalu status tersebut dibagikan ke teman-temannya. Akibat status palsu tersebut, keluarga di kampung dan aparat setempat panik.
Akibatnya, dirinya habis dimarahi. "Mulai dari keluarga, polisi, pak lurah, warga menelepon saya.
Mereka khawatir dengan keadaan saya. Saya sudah jelaskan bahwa saya baik-baik saja,” tuturnya.
Ia mengaku datang ke Polsek Citeureup minta bantuan untuk membantu menjelaskan dirinya ke keluarga di kampung. Dia berharap masalah ini bisa selesai dan berjanji tidak lagi percaya akan rayuan di medsos. ”Saya kapok,” pungkasnya.
Menanggapi maraknya penipuan melalui medsos, Kapolsek Citeureup Kompol Darwan mengatakan, jika memang ada yang mengarah ke pidana dan melaporkan ke polisi, tentunya laporan tersebut akan diterima dan tindaklanjuti. Tetapi kalau tidak ada laporan, ya polisi tidak dapat berbuat apa-apa.
Untuk itu kepada masyarakat jangan lekas percaya dengan segala modus iming-iming yang dilakukan penipu di medsos dan jangan pula terlalu percaya dengan orang yang baru kenal. “Bisa jadi dengan iming-iming kita terlena sehingga kita tertipu daya. Tetap waspada dan bijak ketika menyikapi sesuatu yang baru kita kenal melalui medsos. Kalau tidak hati-hati, kita akan terjebak.
Itu modus,” pungkasnya.
(tri/b/sal/run)