CIBINONG - Aksi sejumlah ormas yang menggeruduk Rumah Sakit (RS) Bina Husada Cibinong akibat buruknya pelayanan, mendapat dukungan dari sejumlah mahasiswa. Ketua Keluarga Mahasiswa Peduli Bogor (KMPB) Robby Faisal mengatakan, pihaknya mengecam insiden dugaan pelayanan RS Bina Husada Cibinong di Jalan Raya Mayor Oking Jaya Atmaja, Km 1, No 101, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, yang membuat salah seorang warga bernama Wahyudi (43) meregang nyawa akibat pelayanan rumah sakit yang buruk.
"Apa karena masyarakat tersebut miskin sehingga rumah sakit tidak mau memberi perawatan medis. Jangan seperti itu karena para dokter yang ada di Husada tentunya sudah disumpah, yang mana salah satu bunyinya adalah akan membaktikan hidup guna kepentingan prikemanusiaan," tegas Robby yang juga aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor itu.
Sebelumnya, pihak RS Bina Husada tampak takut dipertanyakan soal dugaan salah seorang anggota ormas meninggal dunia akibat tidak dilayani secara medis. Kenyataan tersebut seperti penjelasan Humas RS Bina Husada Yuni saat ditemui awak media. Usai mediasi dengan ormas di Polsek Cibinong, pihaknya tidak bisa menjawab apa yang dituduhkan kepada rumah sakit yang ia kelola.
“Nanti ya, sekarang kita belum bisa jawab,” ujar Yuni sambil meninggalkan kantor polsek, Jumat.
Ketua PAC ormas wilayah Gunungputri Usmar Jabir mengatakan, kedatangan pihaknya ke RS Bina Husada untuk menuntut buruknya pelayanan rumah sakit yang sudah membuat anggotanya meninggal dunia akibat lambatnya penanganan medis. “Awalnya anggota saya kemarin sakit jantung. Saran dokter harus segera dimasukkan ICU. Karena menurut dokter, pasien ini sudah kritis.
Maka istri almarhum daftar ke bagian administrasi dan harus ada dana sebesar Rp10 juta.
Sedangkan istri almarhum hanya membawa uang sebesar Rp300 ribu. Namun tiba-tiba pihak rumah sakit malah mengatakan kamar sudah penuh,” kesalnya.
(tri/b/sal/run)
