METROPOLITAN - Limbah sampah di Desa Citeureup menghasilkan nilai ekonomi bagi warga setempat. Hal itu terlihat di RT 04/05, Kampung Cigeger. Kesadaran masyarakat setempat terbangun menjadikan sampah menjadi bermanfaat. Limbah itu pun diolah sedemikian rupa di Bank Sampah Unit Pelayanan Kebersihan (UPK) Sawargi Sadaya 45. Selain menjadikan lingkungan bersih dan sehat, ternyata mereka yang aktif merupakan generasi muda.
Kepala Desa Citeureup Gugun Wiguna mengatakan, warganya sangat peduli terhadap lingkungan. Bahkan pihaknya telah bekerja sama dengan CSR Indocement dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, sehingga sering datang ke Bank Sampah dan memberi banyak sekali edukasi untuk masyarakat. “Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, berkat edukasi yang terus-menerus, akhirnya sampah yang diberikan kepada UPK Sawargi Sadaya 45 selalu dipilah warga. “Seperti sampah rumah tangga, plastik dan kertas sehingga tidak menimbulkan bau tak sedap,” paparnya. Gugun menambahkan, hasil pengolahan sampah itu kemudian dibuat menjadi produk kerajinan. Sedangkan untuk botol bekas biasanya dijual kembali. ”Hasil penjualannya akan mereka dapatkan setiap jelang Idul Fitri,” tuturnya. (*/yok/run)
Selain itu, UPK Sawargi Sadaya 45 juga mengolah pembakaran sampah sehingga asap yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan. “Asap pembakaran menjadi air karena ada benda seperti tabung buatan masyarakat. Airnya cukup bersih, bisa digunakan untuk menyiram tanaman dan sisa pembakaran sampah digunakan untuk campuran pembuatan paving block,” terangnya. (*/yok/run)