METROPOLITAN - Proyek betonisasi Jalan Raya Narogong di Kampung Kedep, Desa Tlajungudik, Kecamatan Gunungputri, menimbulkan kemacetan panjang. Hal itu membuat para pekerja yang melintasi jalan tersebut harus berangkat lebih pagi agar tak terlambat.
Salah seorang buruh di Gunungputri, Asep Irawan (30), mengaku harus berangkat pukul 06:00 WIB dari rumahnya sejak Jalan Raya Narogong dibeton.
“Rumah saya di daerah Cileungsi. Kalau tidak berangkat pagi-pagi, bisa terlambat karena kendaraan yang melintas harus gantian,” katanya, (25/7).Menurutnya, sudah menjadi
hal lumrah jika ada perbaikan jalan diberlakukan sistem buka tutup. Namun jika ada masyarakat yang sedang terburu-buru, juga menjadi hambatan tersendiri.
“Misalnya kalau ada warga yang terburu-buru untuk berobat ke rumah sakit, terpaksa harus mencari jalan lain,” tuturnya. Berbeda, salah seorang driver taksi online, Rubi Yakto (23), mengaku sering mendapat komplain dari penumpangnya ka- rena terlambat menjemput.
“Kalau posisi saya ada di daerah Klapanunggal kemudian menda- patkan order dari daerah peru- mahan Griya Bukit Jaya (GBJ), sering saya dikomplain. Tapi mau bagaimana lagi karena jalannya sedang diperbaiki dan dikenakan buka tutup jalan,” ungkapnya. Karena itu ia berharap ada solusi yang diberikan pemerintah ketika memperbaiki jalan sehingga tidak menimbulkan kemacetan panjang. “Saya harap ada solusi dari pemerintah dan semoga proyek betonisasi jalan ini cepat selesai,” tandasnya. (tri/b/yok/run)
