Senin, 22 Desember 2025

GOM Jonggol Mangkrak

- Jumat, 31 Agustus 2018 | 08:32 WIB

METROPOLITAN – Mangkraknya pembangu­nan Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) di Kecamatan Jonggol menjadi buah bibir masyarakat. Pembangunan yang dilakukan pada 2017 itu terhenti tahun ini. Padahal, keberadaan GOM yang belum selesai sering disalahguna­kan pasangan muda-mudi. Warga Kampung Jeprah, Desa Jong­gol, Kecamatan Jonggol, Andi Rus­dian (30), mengatakan, setiap malam Minggu banyak anak muda yang ber­mesraan dalam GOM yang terbeng­kalai itu. “Masyarakat kan risih, kha­watir dijadikan tempat mesum,” ka­tanya. Dengan adanya pembangunan GOM di Lapangan Jeprah yang terbengka­lai, sambung Andi, masyarakat jadi kesulitan mencari lapangan bola. Sebab, Lapangan Jeprah biasanya digunakan untuk bermain sepak bola dan kegiatan lainnya. Senada, warga Kampung Rawamak­mur, Desa Singajaya, Kecamatan Jong­gol, Nunu Nugraha (26), mengung­kapkan, masyarakat Jonggol sangat menyayangkan pembangunan terse­but. “Lapangan Jeprah hanya dibuat berantakan, karena tidak sesuai ha­rapan warga. Apalagi sekarang dibi­arkan begitu saja,” ungkapnya. Ia berharap ada lapangan pengganti untuk kegiatan masyarakat, sehingga warga tak kesulitan saat ingin mem­buat acara besar. Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Singajaya, Neneng Ahmad Fauzi, me­nyayangkan pembangunan tersebut. Apalagi, atapnya banyak yang bocor. “Pembangunan GOM belum selesai, tapi atap banyak yang bocor,” tuturnya. Apalagi, ia seringkali mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait ba­nyaknya muda-mudi yang mengguna­kan bangunan GOM yang belum se­lesai tersebut untuk berpacaran. “Pemerintah harus melakukan tinda­kan agar pembangunan GOM tidak disalahgunakan para remaja yang sedang dimabuk asmara,” pintanya. Lalu, sebagai pengganti Lapangan Jeprah, ia memaparkan bahwa lahan milik salah satu perusahaan di depan Kantor Desa Singajaya rencananya digunakan sebagai pengganti Lapangan Jeprah. “Lahan itu milik PT Karisma yang akan diminta Pemerintah Ka­bupaten (Pemkab) Bogor sebagai fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos-fasum),” tuturnya. Ia bersama camat Jonggol sudah menandatangani surat untuk me­minta lahan tersebut pada perusa­haan sebagai fasos-fasum, namun hingga saat ini belum juga ada jawa­ban. “Kami berharap lahan peng­ganti Lapangan Jeprah bisa diurus sebagai fasos-fasum dan pembangu­nan GOM cepat selesai,” tandasnya. (yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X