Minggu, 21 Desember 2025

TPPAS Nambo Produksi Bahan Bakar Alternatif

- Rabu, 5 September 2018 | 09:23 WIB

METROPOLITAN - Sampah menjadi persoalan pelik atau rumit yang membuat pusing pemerintah daerah hampir di seluruh Indonesia. Setiap daerah dipaksa menggelontorkan uang APBD hingga belasan atau bahkan  puluhan miliar rupiah.

Di Jawa Barat, sampah khususnya buangan atau limbah rumah tangga sampai saat ini pengelolaannya masih konvensional, yakni ditumpuk di satu tempat tanpa diolah. Seperti yang terlihat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor dan TPA Cipayung, Kota Depok.

Pemerintah Jawa Barat pun tidak tinggal diam, ketika Ahmad Heryawan masih menjadi gubernur, sejumlah program penanganan sampah digulirkan. Di antaranya membangun beberapa Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) di sejumlah wilayah. Satu di antaranya di Kampung Curugdendeng, Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal. TPPAS yang menempati areal milik Perum Perhutani itu menggunakan sistem sewa pakai. Selain mengolah sampah, TPPAS yang pengelolaannya dipercayakan kepada PT Jabar Bersih Lestari juga akan memproduksi bahan bakar alternatif pengganti batubara untuk menyuplai kebutuhan PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP).

“TPPAS Nambo setelah beroperasi akan mengolah sedikitnya 1.500 ton sampah per hari dari tiga daerah, yakni Kabupaten dan Kota Bogor serta Kota Depok. Sampah yang diolah akan dijadikan bahan bakar alternatif,” kata Direktur Utama PT ITP, Christian Kartawijaya. Kesepakatan penggunaan bahan bakar dari sampah ini, kata Christian, ditandatangani di Gedung Sate, Bandung bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PT Jabar Bersih Lestari selaku pengelola dan PT ITP sebagai penerima bahan bakar alternatif itu. “Kalau sampah dikelola dan dijadikan bahan bakar alternatif, secara otomatis di lokasi TPPAS Nambo tidak akan ada penumpukan sampah. Apalagi, produk bahan bakar yang diproduksi pengelola TPPAS sudah disorder ITP,” bebernya.

Sebagai perusahaan penghasil semen terkemuka di tanah air, Indocement menilai, TPPAS Nambo itu proyek strategis. Untuk itu, sejak ada rencana pembangunan delapan tahun lalu, perusahaan ikut berpartisipasi mempercepat realisasi pembangunan TPPAS Nambo. “Partisipasi perusahaan 2015 diwujudkan dengan membangun jalan menuju lokasi TPPAS Nambo dari mulai pinto tol Gunung putri,” ujarnya.(*/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X