METROPOLITAN – Cileungsi , Waspada jika masyarakat hendak mengurus Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Pajak Bumi Bangunan (pbb) di UPT Gunungputri. Sebab, seorang warga Kampung Pasirangin, Kecamatan Cileungsi, saat mengecek ke Dispenda Kabupaten Bogor SPPT 2017 yang diduga dikeluarkan UPT tersebut ternyata tidak terdaftar secara online alias bodong. “Iya, saat kami melakukan pengecekan untuk mengurus berkas tanah, menurut petugas Dispenda Kabupate Bogor SPPT 2017 yang telah dikeluarkan UPT Gunungputri itu tidak nge-link. Artinya, tidak terdaftar atau palsu,” ungkap seorang warga Pasirangin yang namanya enggan dikorankan. Ia mengaku sudah mengeluarkan uang banyak untuk mengurus SPPT, tetapi hasilnya tak sesuai harapan. Ia juga telah mendesak UPT Gunungputri menyelesaikan pemalsuan SPPT yang dampaknya merugikan dirinya selaku pemilik tanah. “Sudah saatnya oknum pegawai pajak yang merugikan masyarakat diberikan sanksi tegas. Kalau terus dibiarkan, yang dirugikan ya pemilik tanah. Tolong jangan memanfaatkan kebodohan masyarakat. Jangan hanya mencari keuntungan dengan menghalalkan segala cara dan mengorbankan warga,” keluhnya. Terpisah, Kepala UPT Pajak Gunungputri, Herry Gianatha, tidak membantah adanya pemalsuan SPPT. Ia menuding munculnya SPPT bodong diduga dilakukan calo. Pemalsuan terjadi karena Wajib Pajak (WP) memakai jasa perantara atau calo saat mengurus permohonan pengurangan ketetapan pbb. “Kami menemukan banyak dokumen pbb palsu. Ini sangat merugikan warga. Terutama Kecamatan Cileungsi dan Kecamatan Gunungputri, karena banyak warga saat membayar pajak pasti ditolak sistem,” katanya Herry juga mengaku telah menindaklanjuti temuan pemalsuan dokumen tersebut ke kantor pusat. Ia menyarankan warga yang telah menjadi korban penipuan mengadukannya ke aparat hukum. “Ini siapa pembuat SPPT bodong. Ya kalau ada oknum di pihak saya, saya akan laporkan ke pusat agar diproses secara hukum. Saya nggak mau di Gunungputri dan Cileungsi ada lagi pembuat SPPT palsu,” katanya. Herry membantah beredarnya SPPT palsu lantaran kurangnya sosialisasi yang dilakukan UPT Gunungputri. Menurut dia, selama ini jajarannya selalu ditekankan agar bekerja secara maksimal dan transparan. “Cengli kalau dengan saya. Kalau ada petugas ada yang membuat SPPT bodong laporkan ke saya. Justru kita ingin mencari tahu siapa pelakunya. Waktu diketahui ada SPPT palsu, saya panggil orangnya melalui Pak Yudi selaku pengawas IMB. Saya bilang ’lu kerja jangan malu-maluin gue, kerja yang lurus-lurus saja’. Saya tidak takut dikritisi. Semua media saya rangkul, begitu pula LSM. Kalau kinerja saya dengan anak buah ada yang tidak benar, silakan protes. Mari kita perbaiki sistem perpajakan agar tak ada oknum yang bermain dan merugikan masyarakat,” ajaknya. (has/sal/py)