METROPOLITAN – Gunungputri , Penjualan obat-obatan kategori G hampir merata di seluruh Kecamatan Gunungputri. Pembelinya juga beragam. Mulai dari anak usia sekolah hingga orang dewasa. “Yang beli kebanyakan remaja dan anak jalanan. Anak sekolah ya ada, tapi nggak begitu banyak. Sopir juga ada yang beli, ada yang untuk kuat juga, nggak tahu kuat apa maksudnya,” kata pedagang pil koplo, Andi. Menurut Andi, obat-obatan tersebut dijual di toko obat kecil, bukan gerai apotek resmi. Hampir semua penjual obat koplo tidak menggunakan resep dokter. ”Obat kategori G dan obat keras banyak sekali dijual bebas,” ungkapnya. Dari kategori obat G, sambung dia, jenis obat paling banyak dicari adalah Tramadol, Excimer dan Riklona. Obat-obatan itu merupakan jenis obat pereda rasa sakit dan penenang. ”Kebanyakan (yang dikonsumsi, red) Tramadol sama Trihex, yang kuning sama putih. Dua itu. Harganya murah. Isi sepuluh paling Rp20.000 atau Rp25.000. Tapi kalau yang sacet lebih mahal. Kan ada yang (dijual) ribuan itu dalam toples, sama ada yang model kaplet. Kalau Tramadol HCI itu satu butirnya bisa Rp20.000,” bebernya. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Gunungputri, Ipda Ano Junaedi, membantah beredarnya pil jenis G di wilayahnya. “Sudah ada korban belum, kalau belum gimana kami bisa tahu. Kalau ada laporan baru kami proses,” katanya. (yat/mam/py)