Senin, 22 Desember 2025

Polsek Abaikan Penjualan Pil Koplo

- Selasa, 30 Oktober 2018 | 11:47 WIB

METROPOLITAN – Gunungputri , Penjualan obat-obatan kategori G hampir merata di seluruh Kecamatan Gunungputri. Pembelinya juga beragam. Mulai dari anak usia sekolah hingga orang dewasa. “Yang beli kebanyakan remaja dan anak jalanan. Anak sekolah ya ada, tapi nggak begitu banyak. Sopir juga ada yang beli, ada yang untuk kuat juga, nggak tahu kuat apa maksudnya,” kata pedagang pil koplo, Andi. Menurut Andi, obat-obatan ter­sebut dijual di toko obat kecil, bukan gerai apotek resmi. Ham­pir semua penjual obat koplo tidak menggunakan resep dokter. ”Obat kategori G dan obat keras banyak sekali dijual bebas,” ungkapnya. Dari kategori obat G, sambung dia, jenis obat paling banyak di­cari adalah Tramadol, Excimer dan Riklona. Obat-obatan itu merupakan jenis obat pereda rasa sakit dan penenang. ”Kebanyakan (yang dikonsum­si, red) Tramadol sama Trihex, yang kuning sama putih. Dua itu. Harganya murah. Isi sepuluh pa­ling Rp20.000 atau Rp25.000. Tapi kalau yang sacet lebih mahal. Kan ada yang (dijual) ribuan itu dalam toples, sama ada yang mo­del kaplet. Kalau Tramadol HCI itu satu butirnya bisa Rp20.000,” bebernya. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Gunungputri, Ipda Ano Junaedi, membantah beredarnya pil jenis G di wilayahnya. “Sudah ada korban belum, kalau belum gimana kami bisa tahu. Kalau ada laporan baru kami proses,” kata­nya. (yat/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X