METROPOLITAN – Cileungsi , Warga dan pengguna Jalan Raya Cileungsi mengeluhkan maraknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sepanjang pinggir badan jalan, tepatnya di depan PT JS Jakarta, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi. Ratusan PKL tersebut setiap harinya menjajakan dagangannya saat pergantian shift karyawan pada pagi hingga malam hari. Akibatnya, kepadatan arus lalu lintas sering terjadi di jalan tersebut. Pantauaan Metropolitan, selain ratusan PKL yang berjualan di trotoar dan pinggir jalan, puluhan angkot juga turut berhenti secara tidak teratur untuk mencari penumpang yang sebagian besar karyawan pabrik tersebut. ”Setiap hari seperti ini kondisinya. Pas jam-jam ganti shift kerja jadi bikin macet arus lalu lintas, terutama saat pagi dan sore hari kemacetan bisa mengular hingga 2 kilometer,” ujar salah seorang warga, Ukar, kepada Metropolitan, kemarin. Terpisah, salah seorang PKL, Diyanto mengaku untuk berjualan di trotoar tersebut pihaknya tidak gratis. Setiap PKL, kata dia, sudah membayar uang kordinasi dan uang keamanan setiap bulannya. “Bayarnya kepengurus dan dia orang sini asli, kalau disini sistemnya mengontrak selama satu bulan itu bayarnya Rp500 ribu dan untuk uang keamanannya Rp200 ribu per bulannya. Setiap tanggal 10 pasti sudah ada yang nagih, jumlah keseluruhan yang harus dibayar mencapai Rp700 ribu,’’bebernya. (yat/mam).