CILEUNGSI – Keluhan bau menyengat di aliran Sungai Cileungsi direspons Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor. Kemarin, petugas DLH mengambil sampel air di aliran Sungai Cileungsi, kemarin. Pengambilan sampel air itu untuk mengetahui kandungan air di sungai tersebut.
Kepala DLH Kabupaten Bogor, Pandji Ksatriyadji menjelaskan, pihaknya membutuhkan waktu 14 hari kerja untuk mengetahui hasil laboratorium dari sampel air yang diambil. “Tadi kami ambil di tiga titik. Yakni di Jembatan Wika, Jembatan Cikuda dan Curug Parigi. Hasilnya bisa diketahui setelah 14 hari,” kata Pandji.
Tahun 2018 lalu, DLH sempat menutup beberapa perusahaan karena limbahnya mencemari sungai tersebut. Namun, Pandji belum bisa memastikan, kasus yang terjadi kali ini, berasal dari perusahaan yang sama atau tidak.
“Kita belum bisa simpulkan. Sekarang ambil sampel dulu. Mau melihat kandungannya apa saja. Tapi kalau terbukti dari perusahan yang sama pasti ada tindakan tegas. Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tegas Pandji. Dalam sepekan terakhir Sungai Cileungsi untuk kesekian kalinya kembali berwarna hitam pekat dengan mengeluarkan bau tak sedap. Warga sekitar bantaran sungai mengeluhkan kondisi ini. “Semalam baunya begitu menyengat dan pagi ini sedikit mereda,” keluh Lisa, warga Villa Nusa Indah 5 yang lokasi rumahnya tak jauh dari bibir Sungai Cileungsi, tepatnya di seputar kawasan Curug Parigi, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. (cek/ps/els)