Sabtu, 25 Maret 2023

Sungai Cileungsi Cemari Sumur Warga

- Senin, 19 Agustus 2019 | 09:38 WIB
KOMPAK: Gabungan Komunitas foto bersama usai menghadiri upacara bendera merah putih di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor.
KOMPAK: Gabungan Komunitas foto bersama usai menghadiri upacara bendera merah putih di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor.

GUNUNGPUTRI - Pembuangan limbah industri ke Sungai Cileungsi yang dilakukan terus menerus mengakibatkan kondisi air di Sungai Cileungsi menjadi hitam pekat. Selain kotor, kondisi air sungai juga membuat pencemaran udara yang merugikan warga sekitar. Akibatnya, warga yang bermukim di sekitar Sungai Cileungsi mengalami sesak nafas karena bau yang dikeluarkan limbah tersebut.

"Ada enam cluster Perumahan Kota Wisata Cibubur yang warganya mengalami sesak nafas di pagi hari karena tercemarnya Sungai Cileungsi, baunya air sungai itu sangat tidak sedap dan kami hirup tiap hari karena lokasi rumah dan sungai sangat dekat," ujar Ketua RW cluster Montreal, Nanang kepada wartawan, usai menghadiri upacara penaikan bendera merah putih di Sungai Cileungsi tepatnya di bawah Jembatan Wanaherang, Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Dia menerangkan, keluhan warga ini pernah disampaikan Forum Komunikasi RW se Perumahan Kota Wisata Cibubur ke bupati Bogor pada 2018 lalu dan rencananya tahun ini warga akan mengadukan keluhannya ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Tahun 2019 ini kami akan menyurati KLHK terkait keluhan warga Perumahan Kota Wisata Cibubur maupun warga lainnya di Kecamatan Gunungputri maupun Cileungsi agar ada progres khusus bagaimana memperbaiki lingkungan di sepanjang aliran Sungai Cileungsi," terangnya.

Sementara itu, warga Kampung Cikuda Poncol RT 01/ 05, Desa Wanaherang, Romli Slamet  menambahkan, akibat pencemaran lingkungan di Sungai Cileungsi selain terdampak bau juga tercemarnya air sumur milik warga.

"Dulu tahun 1995 Sungai Cileungsi bisa buat mandi, masak dan lainnya  dan saat ini dengan banyaknya pabrik air Sungai Cileungsi jadi hitam serta bau. Bahkan air sumur warga yang tinggal dekat sungai sudah tercemar hingga warga teramsuk saya membeli galon air untuk keperluan memasak," tambah Romli.

Pria yang juga anggota Relawan Bela Alam (RBA) Kodim 0621 menuturkan, jajarannya sudah melakukan penulusuran hingga Klapanunggal, hasilnya banyak pembuangan limbah yang dilakukan pabrik-pabrik yang berada di pinggir Sungai Cileungsi.

"Saya sebagai warga tidak punya wewenang dan menyerahkan ke aparat hukum untuk penindakan atau pemberian sanksi tegas kepada pabrik yang membuang limbah atau melakukan pencemaran lingkungan di Sungai Cileungsi, kami tidak menginginkan pabrik tutup tetapi meminta semua pihak mentaati aturan yang ada khususnya aturan tata cara pembuangan limbahnya," tuturnya.

Sementara itu Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera  (PKS) Achmad Fathoni  mendorong Bupati Bogor Ade Yasin untuk menindak tegas pabrik yang membuang limbahnya ke Sungai Cileungsi, selain itu kepada KLHK dirinya juga meminta Sungai Cileungsi  diperhatikan layaknya Sungai Citarum.

"Walaupun Bupati Bogor Ade Yasin tidak hadir dalam upacara penaikan bendera merah putih ini, tetapi kami harap ada tindak lanjut dari pengaduan atau keluhan warganya terhadap tercemarnya Sungai Cileungsi. Jangan sampai KLHK dulu yang turun ketimbang Pemkab Bogor agar tidak menjadi preseden buruk," tutup Fathoni. (zis/els)

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Pemdes dan Pemuda Desak Penataan Pasar Citeureup

Rabu, 1 Februari 2023 | 13:00 WIB

Gegara Bakar Sampah, 90 Ton Rongsokan Ludes

Jumat, 20 Januari 2023 | 13:01 WIB

Jembatan Cicadas Ambruk, Warga Harus Memutar Sejauh 3 Km

Jumat, 23 September 2022 | 13:01 WIB

Bawa Sajam, 17 Remaja Citeureup Terlibat Tawuran

Senin, 11 Juli 2022 | 12:01 WIB

Hujan-Angin, Waspada Pohon Tumbang

Selasa, 12 April 2022 | 13:01 WIB

Saling Serang di Kampung Jagal

Selasa, 29 Maret 2022 | 12:01 WIB
X