Minggu, 21 Desember 2025

Tiap Hari DLH Tutup Limbah Dua Pabrik

- Selasa, 10 September 2019 | 09:28 WIB

CILEUNGSI - Pasca penutu­pan saluran air limbah, dua pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi pada akhir Agustus, membuat pemerin­tah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor mulai memperketat pemeriksaan keberadaan pabrik di kawasan timur.

Kepala Bidang Pengenda­lian Pencemaran Lingkungan DLH, Endah Nurmayati, mem­beberkan, pihaknya kini sedang mengawasi 54 perusahaan yang diduga belum melakukan perbaikan terkait izin dan Instalasi Pengelolaan Air Mi­num (IPAL).

Dari jumlah itu, 12 peru­sahaan yang beroperasi de­kat Sungai Cileungsi akan ditutup saluran pembuangan air limbahnya. “Mulai ming­gu depan (pekan ini, red) penindakan. Kemarin kita periksa dua perusahaan,” katanya.

Dua perusahaan yang di­maksud Endah dicek menge­nai perbaikan dalam peng­elolaan air limbah. “Hasilnya, satu perusahaan ternyata benar sudah melakukan per­baikan. Sedangkan satunya lagi masih beroperasi. Jadi langsung kita grouting,” sam­bungnya.

Dia menegaskan, DLH akan bertindak tegas. Perusahaan yang saluran pembuangan air limbahnya sudah ditutup akan tetap diawasi. Renca­nanya, Endah akan memin­ta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KL­HK) memberikan pelatihan teknis seputar pembangunan IPAL.

“Rencananya pertengahan September, KLHK akan mem­berikan pelatihan teknis pembangunan IPAL yang baik kepada manajemen pabrik-pabrik yang lokasinya berada di sekitar Sungai Ci­leungsi maupun Sungai Ci­keas,” terangnya.

Sementara, Sekretaris DLH Kabupaten Bogor, Anwar Anggana menilai, persoalan pencemaran sungai ini harus mendapat perhatian khusus dan tidak dibiarkan begitu saja. Anwar pun meminta seluruh pihak terkait lebih memperhatikan kondisi sungai dengan persoalan sama setiap tahunnya.

“Sebenarnya Sungai Ci­leungsi ini pengawasannya wewenang pemerintah pusat maupun provinsi hingga saya berharap mereka ikut me­nanggani pencemaran sung­ai ini seperti layaknya pada Sungai Citarum,” harapnya.

Di samping itu, Anwar men­gungkapkan, selama Sep­tember pihaknya rutin menutup saluran air limbah secara permanen terhadap pabrik-pabrik yang tidak memiliki IPAL. “Dua pabrik setiap harinya akan dilaku­kan satu bulan ini,” bebernya. (rb/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X