CILEUNGSI - Pasca penutupan saluran air limbah, dua pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi pada akhir Agustus, membuat pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor mulai memperketat pemeriksaan keberadaan pabrik di kawasan timur.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan DLH, Endah Nurmayati, membeberkan, pihaknya kini sedang mengawasi 54 perusahaan yang diduga belum melakukan perbaikan terkait izin dan Instalasi Pengelolaan Air Minum (IPAL).
Dari jumlah itu, 12 perusahaan yang beroperasi dekat Sungai Cileungsi akan ditutup saluran pembuangan air limbahnya. “Mulai minggu depan (pekan ini, red) penindakan. Kemarin kita periksa dua perusahaan,” katanya.
Dua perusahaan yang dimaksud Endah dicek mengenai perbaikan dalam pengelolaan air limbah. “Hasilnya, satu perusahaan ternyata benar sudah melakukan perbaikan. Sedangkan satunya lagi masih beroperasi. Jadi langsung kita grouting,” sambungnya.
Dia menegaskan, DLH akan bertindak tegas. Perusahaan yang saluran pembuangan air limbahnya sudah ditutup akan tetap diawasi. Rencananya, Endah akan meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan pelatihan teknis seputar pembangunan IPAL.
“Rencananya pertengahan September, KLHK akan memberikan pelatihan teknis pembangunan IPAL yang baik kepada manajemen pabrik-pabrik yang lokasinya berada di sekitar Sungai Cileungsi maupun Sungai Cikeas,” terangnya.
Sementara, Sekretaris DLH Kabupaten Bogor, Anwar Anggana menilai, persoalan pencemaran sungai ini harus mendapat perhatian khusus dan tidak dibiarkan begitu saja. Anwar pun meminta seluruh pihak terkait lebih memperhatikan kondisi sungai dengan persoalan sama setiap tahunnya.
“Sebenarnya Sungai Cileungsi ini pengawasannya wewenang pemerintah pusat maupun provinsi hingga saya berharap mereka ikut menanggani pencemaran sungai ini seperti layaknya pada Sungai Citarum,” harapnya.
Di samping itu, Anwar mengungkapkan, selama September pihaknya rutin menutup saluran air limbah secara permanen terhadap pabrik-pabrik yang tidak memiliki IPAL. “Dua pabrik setiap harinya akan dilakukan satu bulan ini,” bebernya. (rb/els/py)