METROPOLITAN - Gerakan massal ini melibatkan sekitar 250 orang yang terdiri atas kolaborasi beberapa pihak. Mulai dari direksi dan karyawan Indocement, kontraktor rekanan Indocement, karyawan PT Pembangunan Sarana Perkasa (PSP), karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI), karyawan PT Cibinong Central Industrial Estate (CCIE), warga masyarakat Desa Lulut dan Bantarjati serta komunitas WCD Indonesia. Karena WCD 2019 bertepatan dengan Hari Perdamaian Internasional 2019, kegiatan WCD tahun ini mengambil tema “Cleanup for Peaceful Indonesia”. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum persatuan seluruh masyarakat Indonesia untuk bergotong-royong dengan damai. Gerakan Bersih-bersih ini dilakukan di jalur sepanjang 1,2 kilometer di akses jalan TPST Nambo, Desa Bantarjati–Lulut, dengan titik penumpukan sampah di beberapa lokasi lahan milik PSP, Indocement, KAI, dan CCIE. Estimasi volume sampah yang dikumpulkan sebanyak 120 meter kubik, yang akan diolah di fasilitas Biodrying Indocement sebanyak 80 meter kubik dan sisanya 40 meter kubik di Tempat Pembu-angan Akhir (TPA) Galuga. Selain menginisiasi gerakan bersih-bersih, Indocement juga memasang spanduk larangan membuang sampah dan CCTV untuk memonitor warga yang sering membuang sampah di kawasan tersebut. Direktur Indocement, Antonius Marcos mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk keprihatinan Indocement atas permasalahan sampah yang terjadi di sepanjang akses jalan tersebut. “Untuk mencegah agar sampah tidak menumpuk kembali, diperlukan adanya kerjasama yang kuat dari beberapa pihak terkait, mulai dari pengawasan, pengangkutan sampah secara berkala, monitoring sampah, sampai dengan evaluasi, ” kata Antonius. (*/els)