METROPOLITAN – Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Buanajaya, Ajis, meminta pemerintah segera membangunkan jembatan permanen yang menghubungkan Kampung Babakanpeuntas dengan Babakan Kadu. Sebab, program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang kini tengah digalakkan di wilayahnya akan terhenti jika jembatan Cimapag tidak dipermanenkan. “Sama saja bohong kalau jembatan ini tidak dipermanenkan. Sebab, jembatan sepanjang 40 meter itu masih jembatan darurat. Warga akhirnya tetap harus jalan kaki dan angkutan tidak bisa melintasi jembatan tersebut,” katanya. Sejauh ini, sambung dia, warga mengeluhkan akses jembatan yang hanya dibuat dengan bambu mulai rapuh. Padahal, jembatan itu merupakan akses satu-satunya bagi warga. “Dulu jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan, karena jalannya masih jalan setapak. Sekarang sudah dilebari dan angkutan bisa melintas, tapi sayangnya jembatannya belum juga diperbaharui,” ujarnya. “Apalagi kalau sudah masuk musim hujan, jembatan tersebut riskan terbawa angin. Dulu pernah ada jembatan gantung dari pemerintah, cuma hanyut terbawa air saat banjir bandang Sungai Cimapag saat itu,” ujarnya. Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bogor, Beben Suhendar, menyambut hangat permintaan warga Desa Buanajaya. Menurut dia, Kabupaten Bogor saat ini sedang gencar dengan program Pancakarsa, seperti kebutuhan warga tentang sarana transportasi, termasuk jalan dan jembatan. “Sebagai perwakilan rakyat, kami diundang menjawab setiap keluhan masyarakat. Berkaitan dengan sarana transportasi, jalan dan jembatan tinggal menunggu waktu dan anggarannya akan kami perjuangkan. Semua anggaran nantinya untuk kepentingan masyarakat,” katanya. Terpisah, Bupati Bogor, Ade Yasin, meyakinkan jika Jembatan Cimapag akan dibangun tahun depan. “Untuk pembuatan jembatan sudah dianggarkan pada 2020,” jawabnya.(zis/rez/py)